Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pektin, Serat Unik untuk membantu Melangsingkan Tubuh

Kompas.com - 17/06/2020, 17:59 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Serat yang kita konsumsi dari makanan ternyata banyak jenisnya. Salah satu yang cukup populer adalah pektin, serat unik yang menawarkan beberapa manfaat. 

Pektin adalah jenis serat pangan yang larut dalam air dan merupakan jenis polisakarida kompleks. Serat ini memiliki sifat unik karena dapat berubah menjadi gel, apabila dipanaskan dalam cairan.

Sifat unik pektin tersebut membuatnya sering dicampurkan dalam produk selai dan agar-agar, sebagai agen pengental.

Selain itu, pektin yang kita konsumsi juga berubah menjadi gel saat memasuki saluran pencernaan. Sifat gelnya tersebut membuat pektin dilaporkan memiliki beragam manfaat kesehatan.

Pektin merupakan serat yang memiliki beberapa kegunaan, misalnya:

1. Sebagai agen pengental dan penstabil makanan

Pektin utamanya digunakan dalam produksi makanan dan masakan rumahan sebagai agen pengental.

Dalam produk-produk olahan pabrik, pektin dicampurkan untuk membuat selai, agar-agar, dan pengawet. Terkadang, pektin juga digunakan sebagai agen penstabil dalam produk susu dan yogurt.

Pektin juga mungkin kita temukan dalam bentuk bubuk putih atau cokelat serta berbentuk cairan tak berwarna.

2. Sebagai suplemen

Pektin juga tersedia sebagai suplemen serat larut air yang dijual dalam bentuk kapsul. Serat larut air membantu meredakan sembelit atau konstipasi, menurunkan kolesterol dan trigliserida, mengontrol gula darah, serta membantu pengendalian berat badan.

3. Sebagai penyalut dalam beberapa obat

Pektin juga merupakan komponen kunci sebagai penyalut untuk obat lepas lambat dalam dunia farmasi.

Baca juga: Beda Manfaat Serat Larut dan Tidak Larut

Manfaat pektin untuk kesehatan

Sebagai salah satu jenis serat, pektin menawarkan beberapa manfaat kesehatan. Beberapa manfaat pektin, termasuk:

1. Diyakini menurunkan risiko kanker usus besar

Beberapa riset uji tabung mengindikasikan bahwa pektin berpotensi membunuh sel kanker usus besar.

Selain itu, dalam sebuah riset yang dimuat dalam International Journal of Biological Macromolecules, dilaporkan bahwa pektin mengurangi peradangan dan kerusakan sel yang memicu pembentukan sel kanker usus besar.

Para ahli berteori bahwa pektin dapat menurunkan risiko kanker usus besar karena dapat menghambat penyerapan galektin-3. Level tinggi galektin-3 dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar.

Baca juga: 5 Gejala Kanker Usus Besar yang Sering Diabaikan

2. Mengendalikan berat badan

Sebagai serat, pektin juga berpotensi untuk mengendalikan berat badan. Dalam beberapa studi, peningkatan asupan serat dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas dan kelebihan berat badan.

Sebab, serat memang dikenal sebagai nutrisi yang membantu ‘mengisi’ perut. Sebagian besar makanan berserat juga cenderung rendah kalori.

Studi pada hewan juga mengindikasikan bahwa suplemen pektin merangsang penurunan berat badan dan pembakaran lemak pada hewan tikus.

Baca juga: 9 Buah-buahan Terbaik untuk Membantu Menurunkan Berat Badan

3. Membantu meredakan gangguan saluran pencernaan

Pektin dapat berubah menjadi gel saat memasuki saluran pencernaan. Hal ini membantu ‘melembutkan’ feses dan mempercepat proses makanan melewati saluran pencernaan, sehingga mengurangi konstipasi atau sembelit.

Tak sampai di situ, serat larut air seperti pektin dapat bertindak sebagai probiotik. Probiotik dapat menjadi sumber makanan untuk bakteri baik yang hidup di dalam usus.

Sifat unik dari pektin juga memberikan efek protektif bagi dinding usus, sehingga mencegah masuknya bakteri berbahaya.

Baca juga: Selain Makanan, Ini Faktor yang Pengaruhi Pencernaan

4. Berpotensi untuk mengendalikan gula darah dan lemak darah

Dalam beberapa studi hewan, seperti sebuah riset yang dipublikasikan tahun 2016, dilaporkan bahwa pektin berpotensi untuk mengendalikan gula darah – serta meningkatkan fungsi hormon terkait gula darah untuk mengontrol diabetes.

Temuan ini masih perlu diuji lebih lanjut, karena studi pada manusia menemukan efek penurunan gula darah dilaporkan tidak begitu powerful.

5. Dipercaya untuk mengontrol lemak darah

Selain mengendalikan gula darah, pektin juga berpotensi untuk mengontrol lemak darah. Hal ini karena pektin diyakini dapat mengikat kolesterol di saluran pencernaan agar tak diserap tubuh. Dengan demikian, risiko penyakit jantung pun dapat diturunkan.

Riset lanjutan diperlukan untuk menguatkan manfaat pektin ini.

Mengonsumsi pektin dengan sehat

Buah apel merupakan salah satu makanan yang tinggi dengan serat pektin. Dengan demikian, kita bisa rutin mengonsumsi buah ini sembari juga memvariasikannya dengan buah dan sayuran lain.

Pektin juga tersedia dalam bentuk suplemen. Suplemen pektin biasanya dibuat dari kulit apel atau jeruk.

Namun, pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi suplemen pektin. Sebab, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi, perut kembung, dan perut bergas setelah mengonsumsi pektin.

Bagaimana dengan selai dan jelly yang mengandung pektin?

Sayangnya, selai dan jelly tergolong sebagai makanan olahan yang sarat dengan gula dan kalori yang cukup tinggi. Sebagai makanan olahan, konsumsi selai dan jelly tentu sebaiknya dibatasi.

Baca juga: Makan Apel dengan Kulitnya atau Dikupas, Mana yang Lebih Sehat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com