Perlu pula diingat, bahwa pada kenyataannya, orangtua tidak akan selalu ada untuk selalu membela dan menghibur setiap kali dia berbuat kesalahan atau menghadapi kegagalan.
"Jadi, adalah cara yang bijaksana untuk membantu anak mengelola harapan, dan belajar cara mengatasi kegagalan dan kesalahan itu," sebut dia.
Hal-hal yang tidak terduga dan tidak menyenangkan bisa terjadi kapan saja. Pada saat yang sama, orangtua pun tak dapat selalu mengantisipasi atau mencegahnya.
"Orangtua dapat mengurangi beban tersebut dengan menjaga antisipasi dalam kadar yang tetap masuk akal," sebut dia.
Sekali pun segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, anak akan memahami dan belajar bahwa kekecewaan adalah bagian dari kehidupan.
Bagaimana orangtua menangani kegagalan dan kesalahan juga merupakan yang sangat penting.
Baca juga: 8 Bahaya Dehidrasi pada Anak, Cegah Sebelum Terlambat
Sebab, anak -khususnya usia prasekolah, akan mengamati setiap gerakan orangtua.
Jika orangtua menunjukkan tanda-tanda ketidakmampuan untuk mengatasi stres, anak pun akan memerhatikannya.
“Jadi, jelaskan bahwa tidak apa-apa untuk gagal dan membuat kesalahan, sambil membagikan bagaimana kita pun juga gagal - dan berusaha bangkit,” kata dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan