KOMPAS.com – Berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19 membuat label fesyen mewah memilih untuk memperlambat langkahnya. Selain jadwal fashion show yang berkurang, koleksi mereka pun disesuaikan dengan kondisi.
Rumah mode terkemuka seperti Armani, Michael Kors, hingga Gucci, mengurangi jumlah koleksi dan frekuensi keikutsertaan dalam pekan mode bergengsi seperti London, Paris, Milan, dan New York.
Setelah lebih dari dua bulan lockdown, dengan ditutupnya mal dan toko di seluruh dunia dan tidak beroperasinya pabrik, angka penjualan barang mewah diperkirakan turun sampai 35 persen di tahun 2020.
Baca juga: Industri Barang Mewah Diprediksi Baru Pulih Tahun 2023
Desainer Amerika Michael Kors telah mengumumkan untuk memperlambat kalender fesyen mereka dan mundur dari ajang New York Fashion Week bulan September mendatang.
Kors mengatakan tahun ini hanya akan membuat dua koleksi, satu untuk musim semi/panas dan satu koleksi untuk musim gugur/dingin.
Koleksi resort dan juga pre-fall yang biasanya dikeluarkan oleh rumah mode untuk menyegarkan koleksi di toko kini ditiadakan.
Koleksi tersebut biasanya juga ditujukan untuk kaum jetset yang ingin berlibur.
Koleksi resort atau cruise biasanya ditunjukkan bulan Mei dan tersedia di toko bulan November. Lagi pula setelah pandemi sepertinya agenda liburan, bahkan orang super kaya pun, ditunda dulu.
Baca juga: Dior Akan Mulai Gelar Pameran Fashion di Shanghai
Pandemi telah menekan pemilik merek untuk memotong pengeluaran dan persediaan tanpa kehilangan banyak uang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.