Dengan krisis yang menghantam, kini tidak masuk akal harus mengeluarkan bujet besar untuk pemasaran. Sebagai contoh, satu fashion show dapat menghabiskan anggaran lebih dari satu juta dollar AS.
Alessandro Michele dari Gucci juga mengatakan akan mengurangi show tahunan label ini dari lima menjadi dua.
Sementara itu Ralp Lauren mengatakan akan menyeimbangkan ulang beragam produknya menuju “inti” dan tidak terlalu musiman yang memiliki waktu tunggu cepat.
Dihilangkannya koleksi kapsul dan kolaborasi untuk sementara waktu ini juga menjawab kritik banyak orang yang menyebut sebagian koleksi barang mewah tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen, terutama saat resesi global seperti sekarang.
Mode berkelanjutan
Pendiri konsultan ritel barang mewah, Robert Burke mengatakan, keputusan rumah mode untuk mengurangi koleksinya sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen yang kini meninggalkan fesyen sekali pakai.
“Membeli barang-barang yang kita tahu hanya dipakai untuk periode pendek atau dengan cepat ketinggalan zaman, kini tak menarik lagi,” kata Burke.
Dalam surat terbukanya pada WWD, Armani mengatakan bahwa label barang mewah harus berhenti meniru jadwal pengiriman seperti industri fast fashion.
“Tidak masuk akal bagi salah satu jaket atau jas rancangan saya hanya bisa bertahan selama tiga minggu sebelum dianggap usang, diganti dengan barang yang tak terlalu berbeda,” katanya.
Baca juga: Gaya Berbusana Terpengaruh Situasi Pandemi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.