KOMPAS.com - Kesehatan seksual masih menjadi pembahasan yang dianggap tabu di masyarakat. Padahal, kesehatan seksual dan reproduksi sangatlah penting.
Termasuk bagaimana kita merawat alat reproduksi agar tetap sehat.
Banyak perempuan mungkin berpikir bahwa vulva dan area vagina berada di tempat yang tertutup sehingga selalu terjaga bersih.
Baca juga: 7 Cara Menjaga Vagina Tetap Kencang
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan dan hindari secara rutin untuk memastikan area tersebut tetap bersih.
Banyak wanita yang berpikir perlu membersihkan area kewanitaan ketika mandi, padahal hal itu tidak perlu karena vagina bersifat self-cleaning alias memiliki mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri.
"Keputihan atau vaginal discahrge adalah cara area tersebut membersihkan diri," kata dokter ob-gyn tersertifikasi dan pendiri Calla Women's Health, Kameelah Phillips, MD, dilansir laman POPSUGAR.
Keputihan membawa keluar bakteri dalam tubuh dan lainnya yang mungkin tersangkut di vagina.
Proses ini terjadi setiap hari, namun jumlah keputihan yang dihasilkan vagina dapat sering berubah berdasarkan siklus ovulasi, kondisi kesehatan dan infeksi.
Baca juga: Cara Merapatkan Vagina, Fakta atau Mitos?
Hindari douching
Douching adalah praktik lain yang banyak dibicarakan. Namun, Dr. Phillips merekomendasikan untuk menghindarinya.
Douching sendiri merupakan praktikmembersihkan vagina dengan cara menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran vagina.
Menurut Dr. Phillips, sekalipun yang disemprotkan saat douching adalah air, itu dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri sehat yang berusaha diproduksi oleh tubuh.
Dr. Phillips merekomendasikan untuk hanya mencuci bagian luar vulva dan labia utama dengan sabun lembut.
"Kita tidak perlu memasukkan jari atau sabun atau apa pun ke dalam untuk membersihkan vagina," katanya.
Untuk membersihkan vagina, bukalah labia Anda dan lap dengan jari basah atau sedikit air sabun. Ini dilakukan untuk menghilangkan smegma atau penumpukan sel kulit mati, minyak, dan cairan lain yang ditemukan di ujung penis atau di lipatan vagina. Kemudian, bilas dengan air bersih.
Baca juga: Adakah Bentuk Vagina yang Ideal?
Jika memiliki rambut kemaluan, kamu boleh menggunakan sabun lembut untuk membersihkannya pada daerah penahan rambut, seperti labia luar, karena rambut dapat menahan bau.
Untuk membersihkan labia bagian dalam, Dr. Phillips menyarankan untuk cukup membilasnya dengan air.
Jika ingin menggunakan produk tertentu untuk membersihkan vagina, Dr. Phillips merekomendasikan hanya menggunakannya pada area penahan rambut.
"Bicara tentang perawatan vulva dan vagina, lebih sedikit akan lebih baik," Dr. Phillips menekankan.
Vagina tidak perlu berbau harum seperti kebun mawar. Faktanya, normal jika vagina memiliki aroma dan berubah setiap hari.
Namun jika kamu mendapati aroma yang sedikit amis, itu adalah indikator infeksi dan kamu harus berkonsultasi dengan dokter.
Vagina sangatlah sensitif, tetapi jangan berlebihan merawatnya. Jika kamu memiliki pertanyaan tentang kesehatan vagina, pastikan untuk bertanya kepada ahli untuk mendapatkan penjelasan yang tepat.
Baca juga: Vagina Bau? Cermati Penyebab dan Cara Mengatasinya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.