KOMPAS.com - Tak jarang beberapa dari kita memiliki kebiasaan mencari czmilan di tengah malam. Atau, kamu juga kerap menunda makan malam dan makan saat menjelang tidur.
Sayangnya,tidak peduli berapa pun jumlah kalorinya, makan larut malam mungkin lebih berbahaya daripada makan malam tepat waktu, meskipun terasa nyaman saat tidur. Pasalnya, kebiasaan itu dapat secara drastis mengubah metabolisme tubuh saat tidur.
Makan malam yang terlambat dikaitkan dengan perkembangan obesitas dan sindrom metabolik menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism.
Baca juga: Selain Bikin Gemuk, Ada 6 Risiko Makan Malam Terlalu Larut
Dalam uji coba kontrol acak, 20 sukarelawan sehat diberi makan malam pada jam 10 malam atau jam 6 malam. Sepuluh laki-laki dan perempuan itu pada umumnya terbiasa tidur antara jam 10 malam sampai jam 1 malam, tetapi diminta tidur antara jam 11 malam sampai 7 pagi untuk penelitian.
Kedua kelompok diberi makan makanan makronutrien, terdiri dari 50 persen karbohidrat, 35 persen lemak dan 35 persen kkal harian.
Peserta penelitian dipantau sepanjang malam melalui pelacak yang mereka kenakan, scan lemak tubuh, pengambilan sampel darah per jam dan studi tidur.
Mereka juga disuruh makan makanan dengan label non-radioaktif untuk mengukur tingkat pembakaran lemak.
Langkah-langkah yang diambil untuk menghitung hasil penelitian adalah:
- Glukosa darah nokturnal
- Glukosa darah pagi hari
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.