Sebab, kamu tidak bisa lagi tidur terlalu larut dan bangun terlalu siang, misalnya pukul 09.00.
Cobalah menyesuaikan waktu tidur, misalnya menargetkan bangun 15 menit lebih awal setiap harinya dalam dua minggu.
Baca juga: Cari Kerja? Ini Sejumlah Profesi di Industri Digital yang Layak Dicoba
Setiap orang pada umumnya membutuhkan waktu tidur selama delapan jam. Maka, selama kurang lebih 2-4 hari, buatlah dirimu lebih lelah dengan hanya tidur selama enam jam.
"Enam hari setelahnya kamu bisa mengejar kekurangan waktu tidur tersebut dan kemudian menyesuaikan dengan jadwal tidur barumu," kata dia.
Setelah kamu kembali ke rutinitas bekerja di kantor, penting untuk meluangkan waktu rekreasi di luar waktu kerja, misalnya akhir pekan.
Kamu juga bisa meluangkan sedikit waktu, misalnya jalan sore sepulang kerja.
Hope menjelaskan, istirahat adalah sebuah proses aktif. Artinya otak butuh waktu dan ruang untuk memproses informasi sebelum kita bisa memecahkan masalah.
"Jika kamu merasa otakmu sedang buntu dengan masalah atau ingin mencari inspirasi, kamu juga bisa berjalan sejenak bersama rekan kerja untuk mencari perspektif berbeda," kata dia.
Jika kamu tipe orang yang aktif di pagi hari, cobalah memulai hari dengan olahraga singkat.
"Kamu bisa menurunkan tingkat hormon kortisol (pemicu stres) untuk meningkatkan performamu di tempat kerja," ungkap Hope.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan