Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2020, 20:40 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di setiap film, seseorang dengan karakter psikopat memiliki kecenderungan untuk melakukan pembunuhan atas dasar cinta atau obsesi seks.

Namun pada dasarnya, kata "psikopat" tidak menjelaskan kondisi medis yang sebenarnya.

"Orang-orang menggunakan kata 'psikopat' dalam bahasa sehari-hari untuk menggambarkan seseorang yang perilakunya menentang norma-norma sosial dan pemahaman konvensional tentang benar dan salah."

Baca juga: Ciri Psikopat Berbeda di Setiap Budaya, Benarkah?

Demikian kata Kelly Scott, terapis di Tribeca Therapy di Manhattan, kepada Insider.

"Dari sudut pandang klinis, kata 'psikopat' tidak berarti apa-apa."

Scott mengatakan, diagnosis terdekat yang mencerminkan representasi stereotip psikopat dalam budaya populer adalah gangguan kepribadian antisosial atau antisocial personality disorder (ASPD).

Menurut Mayo Clinic, ASPD adalah gangguan mental yang menyebabkan orang tidak menghargai benar atau salah, empati, atau kesejahteraan orang lain.

Meskipun orang-orang dengan ASPD menunjukkan perilaku yang menjadikannya pasangan tidak sehat dan bahkan beracun, mereka sangat karismatik dan pandai berpura-pura empati.

Berikut empat indikator bahwa kita mengencani seorang psikopat, menurut Scott.

1. Mereka berbahaya dan tidak memiliki penyesalan

Scott mengatakan, orang dengan ASPD cenderung menipu dan terlibat dalam kejahatan terorganisasi karena kurangnya kepedulian tentang melukai seseorang.

Menurut Mayo Clinic, salah satu gejala utama ASPD adalah kurangnya rasa moral dan tidak memiliki masalah yang merugikan orang secara finansial, emosional, bahkan secara fisik.

Baca juga: Pengalaman Masa Kecil yang Picu Perilaku Psikopat

2. Psikopat melakukannya untuk keuntungan pribadi

Orang dengan ASPD bertindak semata-mata untuk keuntungan pribadi, yang dapat berarti mengeksploitasi orang di sekitar mereka, entah itu orang yang dicintai atau keluarga, menurut Scott.

Mereka dapat memanipulasi, berbohong, mencuri, dan melakukan praktik berbahaya lain terhadap pasangan.

Perilaku ini dapat berujung pada tingkat pelecehan dalam hubungan mereka.

3. Psikopat tidak memiliki empati

Psikopat hampir selalu digambarkan secara fisik melukai atau membunuh seseorang di media.

Seseorang dengan ASPD bisa menjadi kejam dalam cara mereka menunjukkan kurangnya empati mereka. Namun terkadang, kurangnya empati dapat muncul dengan cara lebih halus, menurut Scott.

"Kita tidak harus membunuh seseorang untuk mendapatkan diagnosis itu," kata Scott.

"Kita bisa melakukannya dengan cara non-fisik. Seperti mengasuh dan menggunakan anak untuk memenuhi kebutuhan kita dengan cara yang secara masif merugikan kebutuhan anak."

Baca juga: Mengabaikan Aturan Social Distancing adalah Tanda Psikopat?

4. Orang ASPD jarang terdeteksi dan tampak menawan

Agaknya sulit mendeteksi gejala yang mendasari ASPD karena orang-orang dengan kondisi tersebut dapat terlihat menawan, bahkan memalsukan empati.

"Ciri khas ASPD adalah orang tidak tahu mereka berinteraksi dengan seseorang yang benar-benar berbahaya," kata Scott.

"Mereka menawan dan penuh perhatian serta tampak bijaksana."

Baca juga: Jenis Musik yang Disukai Psikopat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com