KOMPAS.com - Sebagai salah satu sumber protein yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, kebutuhan akan stok telur ayam tentu selalu tinggi.
Sayangnya, tingginya minat pembelian ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab dengan menjual telur infertil.
Telur infertil ini biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibanding telur biasa. Padahal, menurut Peraturan Kementerian Pertanian atau Permentan Nomor 32 tahun 2017, telur infertil dan telur tertunas dilarang diperjualbelikan sebagai telur konsumsi.
Lantas, apa itu telur infertil? Berikut ini penjelasannya.
Asal muasal telur infertil
Sebelum sebutir telur bisa menetas menjadi anak ayam, tentu saja ayam betina perlu dibuahi terlebih dahulu oleh ayam jantan. Sehingga saat ia bertelur, telur yang keluar adalah telur fertil atau telur yang subur.
Perlu diingat, bahwa selama asupan makanannya cukup, ayam betina tetap bisa bertelur tanpa dibuahi oleh ayam jantan terlebih dahulu.
Telur yang keluar dari ayam betina yang tidak dibuahi inilah yang dinamakan sebagai telur infertil. Telur infertil tidak bisa menetas menjadi anak ayam.
Telur infertil yang memang diternakkan dari ayam petelur boleh dikonsumsi dan diperjualbelikan. Karena memang dari awal, telur ayam tersebut diproduksi bukan untuk ditetaskan.
Sementara itu, terlur infertil yang tidak oleh diperjualbelikan adalah telur yang masuk dalam kelompok hatching eggs (HE). Hatching eggs secara harafiah bisa diartikan sebagai telur yang menetas. Sebab, memang inilah tujuan awal telur HE itu ada.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.