Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2020, 14:03 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jarum jam sudah menunjukkan pukul 11.00, ketika Olan (48) tiba di depan sebuah gerai makanan burung di kawasan Pekayon, Bekasi, Jawa Barat.

Akhir pekan seperti hari Sabtu (20/6/2020) lalu, adalah kesempatan bagi ayah dua anak itu untuk menikmati hobinya bersepeda di sekitar rumah di kawasan Grand Galaxy, Bekasi.

Tak cuma bersepeda, dia pun sekaligus mencari kebutuhan untuk hobi lainnya, yakni memelihara burung.

Mengunakan sepeda Brompton biru -black edition M6R keluaran 2017, penampilan karyawan yang sehari-hari bekerja di wilayah Gambir, Jakarta tersebut tentu mengundang perhatian.

Baca juga: Beli Brompton Harga Rp 200 Juta, Gangguan Jiwa?

Apalagi, merek sepeda handmade asal London, Inggris tersebut, kini ramai menjadi perbincangan di tengah meledaknya tren bersepeda di kota-kota besar di Indonesia.

Meski bukan sepeda baru, Brompton biru milik Olan terlihat amat terawat, mulus, dan bersih.

Maklum, Olan adalah penikmat sepeda sejak lama. Di rumahnya masih ada sederet sepeda klasik lainnya.

"Ada Colnago steel vintage dari Italia, Bianchi vintage, Gitane Hydroalu dari Perancis. Walaupun sebagian vintage, tapi value-nya bagus," kata Olan kepada Kompas.com.

Olan -yang belum genap enam bulan berada di Jakarta, setelah bertugas di Roma, Italia, menolak jika disebut Brompton yang dipakainya hanya menuruti tren.

"Waktu dulu bekerja di Roma, apartemennya di lantai IV dengan lift yang kecil, sehingga perlu sepeda lipat."

"Karena jalanan di Kota Roma sebagian paving blok, maka perlu sepeda lipat yang teruji kekuatannya di jalanan kasar. Itu sebabnya saya pilih Brompton, bukan karena sekedar ikutan mode," cetus dia.

Baca juga: Enggak Tega Beli Brompton? Coba Lirik Sepeda-sepeda Ini...

Nah, pengalaman yang terjadi pada Sabtu siang sempat membuat Olan tertegun. 

Sesaat setelah dia memarkir sepeda -dengan cara melipat roda belakang, seorang pria sesama penggemar burung menghampirinya.

Pria itu terlihat terkagum-kagum dengan penampakan sepeda yang juga dilengkapi tas depan berwarna senada di bagian depan.

Lelaki itu jongkok, sambil mengusap-usap permukaan sepeda, termasuk ban-ban kecil yang dipakai untuk menyeret sepeda saat dilipat.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com