KOMPAS.com - Brompton memang tak pernah dikenal sebagai sepeda murah. Keistimewaannya sebagai sepeda lipat buatan tangan asal London, Inggris, menempatkan sepeda tersebut di kasta tersendiri.
Perusahaan yang didirikan oleh Andrew Ritchie dengan kreasi sepeda lipat pertamanya di sekitar tahun 1979 ini, tak pernah secara resmi masuk ke Indonesia.
Dampaknya, dalam keadaan normal pun, sepeda ini menjadi lebih sulit didapat dibandingkan sepeda lainnya.
Baca juga: Cerita Brompton Mahal Dikira Sepeda Kreuz Bandung, duh...
Harganya pun tentu saja menjadi lebih tinggi, karena harus menghitung beban biaya pengiriman, pajak, dan juga laba bagi si penjualnya.
Namun, apa yang terjadi belakangan ini di Indonesia sudah terhitung luar biasa.
Reza Teha, penikmat Brompton asal Yogyakarta, yang juga melakukan bisnis jual beli Brompton mengungkapkan pendapatnya kepada Kompas.com.
"Biasanya, harga basic color di Jakarta Rp 32-35 juta, sedangkan yang special color Rp 35 juta-Rp 37 juta."
"Tapi, sekarang harga warna basic mencapai Rp 40 juta-50 juta, yang special color Rp 60 juta," kata Reza dalam perbincangan dengan Kompas.com, Senin (22/6/2020).
Menurut dia, fenomena yang terjadi saat ini cuma karena keterlambatan pengiriman, sehingga barang susah didapat.
Baca juga: Beli Brompton Harga Rp 200 Juta, Gangguan Jiwa?
"Ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Tapi negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, bahkan Jepang sekalipun lagi kosong."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.