"Karena barangnya kosong, sedangkan permintaan membludak, jadi harganya melambung," kata Co-Founder komunitas Brompunk ini.
Kendati demikian, tentang lonjakan harga "gila-gilaan" yang saat ini terjadi, Reza menyebut, pedagangnya biasanya bukan pedagang asli yang biasa menjual Brompton.
"Mereka pedagang Brompton yang memanfaatkan momen. Biasanya, mereka punya banyak duit, borong barang di luar negeri, terus masuk ke Indonesia," sebut dia.
"(Calon) pembeli Brompton tidak sabar, mereka ingin ikut touring tapi Brompton-nya enggak ada. Jadi akhirnya beli dengan harga berapa pun," kata Reza.
Menurut Reza, para penjual itulah yang memanfaatkan kondisi kekosongan barang, dan menjual dengan harga selangit.
Baca juga: Enggak Tega Beli Brompton? Coba Lirik Sepeda-sepeda Ini...
Hal ini pernah terjadi di pertengahan tahun 2019 lalu. Saat ini, pasokan Brompton kosong dan peminatnya banyak.
"Tapi, setelah ada pasokan, sekitar satu bulanan, harga kembali normal," sebutnya.
Namun, kondisi krisis akibat pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, menjadikan kondisi sulit diprediksi.
"Kondisi pandemi sekarang, pengiriman barang tidak senormal biasanya. Terutama barang dari Inggris," ucap Reza.
"Tahun lalu, dalam sebulan, bisa dua kali pengiriman barang. Tapi sekarang pengiriman terlambat. Saya terakhir dapat barang bulan Maret-April," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.