Lihatlah ke depan, ke jarak 3-6 meter ke depan. Kamu akan bisa melihat rintangan di depan sekaligus mencegah ketegangan tubuh bagian atas.
3. Bahu ke belakang bawah dan rileks
Putarkan bahu ke atas, belakang, kemudian turun. Ini adalah posisi di mana bahumu seharusnya berada saat berjalan.
Baca juga: Ayo Jalan Kaki Usai Makan, demi Jaga Berat Badan di Masa Pandemi
Cobalah untuk menjauhkan jarak bahu dengan telinga untuk mengurangi ketegangan tubuh bagian atas dan memberi lebih banyak ruang untuk lengan bergerak.
4. Ayunkan lengan
Biarkan lenganmu mengayun bebas dari bahu, bukan dari siku. Ayunkan ke depan dan ke belakang seperti pendulum.
Jangan bawa lengan terlalu menyilang ke sisi tubuh yang berlawanan atau mengayunkannya terlalu tinggi hingga lebih tinggi dari dada.
5. Pertahankan panggul netral
Jaga perut tetap kencang, tapi jangan memasukkan tulang ekor ke bawah atau meluruskan punggung secara berlebihan.
6. Melangkah dengan ringan
Kamu harus membiarkan langkahmu bergulung mulai dari tumit hingga ujung kaki saat berjalan, bukan mendarat dengan kaki mendatar sekaligus.
Baca juga: Jalan Kaki di Mal Juga Bikin Sehat
Jangan melangkah terlalu jauh ke depan, karena akan meningkatkan dampak pada sendi dan memperlambat jalanmu.
Kamu tentunya menginginkan langkah yang tenang dan halus untuk mengurangi risiko cendera, bukan?
Agar teknik jalan kakimu semakin baik dari hari ke hari dan membawa manfaat kesehatan yang lebih besar, cobalah menjadikannya sebagai rutinitas harian.
Supaya manfaat yang dirasakan lebih optimal, gabungkan kebiasaan jalan kaki dengan pola hidup sehat lainnya, seperti mengatur pola makan sehat, tidur cukup, tidak merokok, dan lain sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.