KOMPAS.com – Johnson & Johnson (J&J) memutuskan untuk berhenti menjual krim pemutih kulit yang populer di Asia dan Timur Tengah. Keputusan ini diambil setelah banyaknya perdebatan belakangan ini tentang kesetaraan rasial.
Produk J&J yang akan dihentikan penjualannya adalah Clean &Clear Fairness yang dijual di India. Selain itu, penjualan Neutrogena Fine Fairness yang dipasarkan di Asia dan Timur Tengah juga akan dihentikan.
“Percakapan dalam beberapa minggu terakhir ini menyoroti bahwa beberapa nama produk atau klaim pada produk kami yang bisa mengurangi titik hitam, melambangkan kulit putih atau terang lebih baik dari warna kulit mu yang unik. Itu sama sekali bukan tujuan kami, kulit yang cantik adalah kulit yang sehat,” kata juru bicara J&J seperti dikutip Reuters.
Perusahaan yang banyak memproduksi produk kesehatan itu mengatakan akan berhenti membuat produk-produk pemutih kulit. Namun, sebagian mungkin masih akan tetap ada di rak penjualan sampai stoknya habis.
Krim yang menjanjikan bisa mencerahkan kulit dipasarkan untuk perempuan oleh perusahaan perawatan kulit terbesar di dunia, termasuk Unilever, Procter & Gamble, serta L’Oreal.
Menurut data Euromonitor International, tahun 2019, sekitar 6.277 ton pemutih kulit dijual di seluruh dunia, termasuk produk yang dipasarkan sebagai krim anti-aging untuk mengurangi bintik hitam atau freckles.
Baca juga: Waspadai Pemutih Kulit yang Bisa Beri Hasil Instan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.