Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Quick Lock” Tas Pannier Kreuz Asal Bandung, "Curi" Teknologi Jerman

Kompas.com - 23/06/2020, 10:25 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Nama Kreuz, dalam waktu singkat menjadi perbincangan di dunia maya.

Namanya berkibar setelah sepeda lipat produksinya yang disebut sebagai "Brompton made in Bandung" menjadi buruan para penikmat sepeda. 

Pemilik Kreuz, Yudi Yudiantara (50) dan Jujun Junaedi (37) mengatakan, ide pembuatan sepeda lipat tersebut sebenarnya muncul tanpa disengaja.

Baca juga: Kreuz, Sepeda Brompton Made in Bandung yang Laris Manis

Suatu ketika, mereka ingin memakai Brompton -sepeda lipat handmade asal Inggris- untuk memajang produk tas pannier bikinian Kruez.

Tetapi, karena tidak memiliki dana yang cukup, dan harga Brompton pun mulai naik seiring dengan kasus penyelundupan sepeda di pesawat Garuda, maka niat itu diurungkan.

Keduanya lalu mendapat ide untuk membuat replika sepeda Brompton, untuk memajang tas pannier tadi.

“Bisnis awal kami, tas pannier untuk touring,” ujar Yudi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Tas pannier buatan Yudi, diklaim memiliki banyak keunggulan.

Antara lain, dibuat dari bahan berkualitas dari Korea, di-press tanpa jahitan sehingga tahan air, aman dari cipratan, banjir, bahkan bisa dijadikan pelampung, hingga diisi air.

Yudi mengaku terpaksa menggunakan bahan impor, karena beberapa kali mencoba bahan lokal, selalu gagal dalam proses pressing.

Baca juga: Tren Bersepeda Menggila, Pembuat Seli Kreuz Berbagi Tips Sederhana

Akhirnya, pilihannya jatuh kepada bahan dari Korea, yang kemudian di bagian dalam dilapisi latex agar hasilnya lebih maksimal.

Keunggulan lain dari produk ini adalah adanya sistem quick lock. Dengan fitur quick lock ini, tas tersebut dapat dikunci dengan mudah di rak sepeda, namun tidak akan terjatuh saat dikendarai. 

Tas pannier KreuzDOKUMENTASI KREUZ Tas pannier Kreuz

“Awal bikin quick lock tahun 2018 selama setahun. Diuji coba dulu ke sana kemari, hingga akhirnya kami produksi 2019,” tutur Yudi.

Teknologi quick lock yang digunakan ini mirip dengan fitur serupa pada tas buatan Jerman, Ortlieb. 

Sebab awalnya pun, kata Yudi, mereka akan bekerja sama dengan orang Jerman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com