Tak perlu sarung tangan
Semakin lama kita mengenakan sarung tangan, maka semakin besar kemungkinan kita terkontaminasi.
"Jika kita menyentuh permukaan dengan sarung tangan, kemudian menyentuh wajah menggunakan tangan yang sama, kita telah menyalahkan tujuan memakainya," kata pakar kesehatan masyarakat Robert Amler.
Pastikan kita sudah mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh wajah atau makan.
Amler menambahkan, apabila kita harus menggunakan pembersih tangan, pilih yang berbasis alkohol dengan kadar 60 persen alkohol.
Baca juga: Jangan Pakai Sarung Tangan saat Belanja, Apa Alasannya?
Tetap kenakan masker
Penelitian baru menunjukkan, memakai penutup wajah mengurangi risiko penularan virus menjadi 3,1 persen. Pakailah masker baik saat kita berada di bandara maupun di pesawat.
"Kursi kita terasa seperti ruang pribadi, tetapi sebenarnya tidak, kita berbagi udara dengan orang lain di sekitar kita," tutur Amler.
Dan di terminal yang ramai, risiko paparan meningkat. Amler menambahkan agar kita melepas penutup wajah hanya untuk minum atau makan.
Batasi makan
Membatasi makan tentu tidak akan berhasil untuk penerbangan jarak jauh, namun kurangi melepas masker untuk minum dan makan.
Semakin sering kita melepas masker, semakin tinggi risiko kita terpapar.
Baca juga: Simak, Aturan Makan dan Minum di Pesawat Saat Era New Normal
Jangan sering ke kamar mandi
Jika kita dapat mengurangi pergi ke kamar mandi, itu bisa jadi yang terbaik. Kamar mandi adalah salah satu tempat berisiko tinggi di pesawat karena kita berada di ruang tertutup dan melihat banyak jejak kaki.
"Kita harus selalu mengenakan masker di kamar kecil dan jangan menghadap toilet saat menyiram," kata Hamer.
Membilas toilet akan menghasilkan tetesan aerosol yang sarat virus, dan dapat bertahan hingga satu menit.