Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2020, 14:20 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor


KOMPAS.com - Di tengah berlanjutnya kondisi pandemi Covid-19, kian banyak penjelasan dan juga bukti yang menunjukkan bahwa mengenakan masker saat berolahraga bisa membatasi pernapasan, dan memacu denyut jantung.

Sementara, penggunaan masker adalah cara mudah untuk mengurangi risiko si pengguna menularkan virus kepada orang lain.

Nah, sejumlah penelitian mengungkap, dampak penggunaan masker saat berolahraga pun amat bergantung pada seberapa besar/ berat dampak olahraga itu terhadap tubuh.

Baca juga: Cara Mencegah Iritasi Kulit Saat Memakai Masker Wajah

Kemudian, muncul pertanyaan, apakah jenis masker yang berbeda saat dipakai berolahraga mendatangkan dampak yang berbeda pula.

Lalu, seberapa sering masker itu harus diganti ketika seseorang melakukan aktivitas fisik semacam itu?

Juga, yang tak kalah penting adalah seberapa siap jantung kita untuk menerima beban latihan dari sebuah olahraga, ditambah dengan penggunaan masker tersebut. 

Rekomendasi resmi yang muncul selama ini mengimbau setiap orang untuk mengenakan masker katika berada di ruang publik.

Hal ini demi menjaga kemungkinan penularan virus corona yang berjangkit melalui media respirasi.

Rekomendasi ini menjadi sangat berat saat berolahraga, karena penelitian sebelumnya menunjukkan, tingkat pernapasan dapat berlipat 2-4 kali lipat ketika berolahraga.

Baca juga: Yang Harus Diperhatikan Saat Memakai Masker di Tengah Cuaca Panas

Di sisi lain, olahraga pun memicu jumlah tetesan (droplet) tubuh yang lebih besar, dan selama ini dikenal sebagai media penularan Covid-19. 

Di tengah pembahasan tentang bagaimana masker dapat memengaruhi pernapasan manusia, yang belum disadari secara ilmiah adalah bagaimana penutup wajah bisa mengubah pengalaman subyektif dan dampak fisik dari latihan.

Meskipun, pada dasarkan banyak jenis olahraga akan membenarkan adanya pengaruh tersebut.

Sebuah komentar yang diterbitkan di situs web British Journal of Sports Medicine menunjukkan, mengenakan masker selama latihan jelas membatasi arus pernapasan.

Kemudian, hal tersebut juga menimbulkan potensi ketidaknyamanan bagi penggunanya.

Serta, dibutuhkan penjelasan yang gambang tentang keseimbangan manfaat dibandingkan dengan efek samping yang mungkin muncul.

Baca juga: Selalu Laris, Adidas Kembali Menyediakan Stok Masker Wajah

Kondisi pandemi yang berkepanjangan memaksa penutupan universitas dan pembatasan lainnya, sehingga percobaan besar untuk meneliti dampak itu pun harus terkendala. 

 

Detak jantung

Percobaan yang dilakukan pun hanya bersifat terbatas. Tetapi, meskipun anekdotal dan tidak dipublikasikan, analisis dalam penelitian tersebut melahirkan tips dan peringatan tentang pemakaian masker selama berolahraga.

"Mungkin yang terpenting, penelitian ini menunjukkan, penggunaan masker memang mengubah cara latihan."

Demikian dikatakan Cedric Bryant, Presiden dan Kepala Sains dari American Council on Exercise (Ace), sebuah organisasi nirlaba yang mendanai penelitian olahraga dan sertifikasi para profesional kebugaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com