KOMPAS.com - Di tengah berlanjutnya kondisi pandemi Covid-19, kian banyak penjelasan dan juga bukti yang menunjukkan bahwa mengenakan masker saat berolahraga bisa membatasi pernapasan, dan memacu denyut jantung.
Sementara, penggunaan masker adalah cara mudah untuk mengurangi risiko si pengguna menularkan virus kepada orang lain.
Nah, sejumlah penelitian mengungkap, dampak penggunaan masker saat berolahraga pun amat bergantung pada seberapa besar/ berat dampak olahraga itu terhadap tubuh.
Baca juga: Cara Mencegah Iritasi Kulit Saat Memakai Masker Wajah
Kemudian, muncul pertanyaan, apakah jenis masker yang berbeda saat dipakai berolahraga mendatangkan dampak yang berbeda pula.
Lalu, seberapa sering masker itu harus diganti ketika seseorang melakukan aktivitas fisik semacam itu?
Juga, yang tak kalah penting adalah seberapa siap jantung kita untuk menerima beban latihan dari sebuah olahraga, ditambah dengan penggunaan masker tersebut.
Rekomendasi resmi yang muncul selama ini mengimbau setiap orang untuk mengenakan masker katika berada di ruang publik.
Hal ini demi menjaga kemungkinan penularan virus corona yang berjangkit melalui media respirasi.
Rekomendasi ini menjadi sangat berat saat berolahraga, karena penelitian sebelumnya menunjukkan, tingkat pernapasan dapat berlipat 2-4 kali lipat ketika berolahraga.
Baca juga: Yang Harus Diperhatikan Saat Memakai Masker di Tengah Cuaca Panas
Di sisi lain, olahraga pun memicu jumlah tetesan (droplet) tubuh yang lebih besar, dan selama ini dikenal sebagai media penularan Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.