Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Bikin Ngantuk, Alkohol Justru Berefek Buruk pada Kualitas Tidur

Kompas.com - 24/06/2020, 23:11 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alkohol adalah zat adiktif yang dipercaya dapat membuat tubuh kita menjadi rileks, mengantuk, dan mudah tertidur.

Karena itu, banyak orang mengandalkan konsumsi minuman beralkohol untuk mengobati kesulitan tidur mereka.

Meski dapat membantu kita tertidur, faktanya minuman beralkohol justru akan memberikan kualitas tidur yang lebih buruk di malam hari.

Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh Saat Kamu Berhenti Minum Alkohol Sebulan

"Ketika kita mengambil sesuatu yang dibuat-buat untuk memicu tidur atau memperpanjang waktu tidur seperti alkohol, maka alkohol tidak akan memulihkan otak dan tubuh."

Demikian kata Keith Heinzerling, MD, spesialis penyakit dalam dan kecanduan obat di Providence Saint John's Health Center.

"Ini bukan jenis tidur yang sama seperti jika kita secara alami tertidur tanpa bantuan obat penenang."

Sekitar 30 persen orang dengan insomnia melaporkan mereka mengonsumsi alkohol untuk membantu mereka tidur.

Namun, ini bukan pengobatan yang efektif. Berikut cara alkohol memberi dampak negatif pada kualitas tidur kita.

Baca juga: Rutin Minum Alkohol Membahayakan Jantung

1. Mengganggu ritme sirkadian

Alkohol dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang membantu kita tertidur di malam hari.

Ritme sirkadian diatur oleh waktu internal tubuh kita. Sel-sel saraf di otak ini mengoordinasikan fungsi fisiologis harian dan menyiapkan tubuh kita untuk tidur di malam hari.

Salah satu cara terbesar alkohol mengganggu ritme ini adalah menekan produksi melatonin --hormon yang juga diproduksi oleh sel-sel saraf ini yang mendorong tidur.

Sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan di Chronobiology International menemukan, jumlah alkohol tertentu yang dikonsumsi satu jam sebelum tidur mengurangi produksi melatonin.

Para peserta dalam penelitian ini mengonsumsi vodka sekitar 1,1 gram per kilogram dari berat badan mereka, dan dua setengah jam kemudian, kadar melatonin mereka berkurang 19 persen dibanding mereka yang tidak minum minuman beralkohol.

2. Menghambat tidur REM

Sebuah temuan tahun 2013 terhadap 27 studi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Alcoholism: Clinical and Experimental Research menemukan, alkohol mengurangi jumlah keseluruhan tidur REM.

Rapid eye movement (REM), adalah tahap tidur yang merangsang bagian otak untuk membantu konsolidasi dan pembelajaran memori.

Tidur REM yang kurang dapat berkontribusi pada masalah kesehatan, seperti depresi dan kecemasan, dan meningkatkan risiko demensia.

Biasanya, siklus REM pertama terjadi sekitar 90 menit setelah kita tertidur, namun setelah mengonsumsi alkohol, siklus tidur REM akan terganggu.

Menurut temuan pada tahun 2013, semakin banyak kita mengonsumsi alkohol sebelum tidur, semakin sedikit tidur REM yang kita dapatkan.

Di samping itu, kita lebih cenderung bangun dan kurang tidur sepanjang malam.

Baca juga: Alkohol dan Nikotin Lebih Mengganggu Tidur Ketimbang Kafein

3. Sering buang air kecil di malam hari

"Alkohol bersifat diuretik, yang berarti meningkatkan buang air kecil lebih dari konsumsi cairan non-alkohol dalam jumlah sama," kata Heinzerling.

Sebab, alkohol menekan vasopresin, hormon yang mengatur jumlah air yang diserap oleh ginjal.

Tanpa kadar hormon yang tepat, ginjal kita menyimpan lebih sedikit air dan memasukkan lebih banyak air ke dalam kandung kemih untuk buang air kecil.

Sebuah studi kecil 2010 yang diterbitkan dalam jurnal Alcohol and Alcoholism meneliti efek diuretik dari satu liter bir pada 12 pria.

Para peneliti menemukan, pengeluaran urin meningkat dari 2 persen menjadi 4 persen dibandingkan dengan saat mereka mengonsumsi minuman non-alkohol.

Baca juga: 10 Selebriti Hollywood yang Tak Minum Alkohol

4. Memperburuk masalah pernapasan

Alkohol menekan sistem saraf pusat dan memperlambat detak jantung serta sistem pernapasan kita, yang membuat kita lebih sulit bernapas.

Ketika alkohol diminum dengan obat penenang lain, seperti obat tidur, kombinasi ini bisa berakibat fatal.

Alkohol juga membuat otot-otot pernapasan kita rileks, yang memperburuk masalah pernapasan bagi seseorang dengan sleep apnea, serta menimbulkan gejala sleep apnea seperti mendengkur.

Sleep apnea, kondisi di mana kita berhenti bernapas untuk sementara waktu, adalah gangguan besar dalam kualitas tidur, bahkan jika kita tidak ingat kapan kita bangun, kata Heinzenberg.

"Napas terhambat karena saluran udara dalam kondisi rileks," kata Heinzenberg.

"Dan obat penenang, terutama alkohol, bahkan pada seseorang tanpa sleep apnea, mengurangi refleks untuk menjaga jalan napas tetap terbuka."

Baca juga: Alkohol 2 Gelas Sehari Menyehatkan Ternyata Cuma Mitos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com