Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2020, 11:13 WIB
Lusia Kus Anna

Editor


KOMPAS.com - Toko peralatan rumah tangga asal Swedia, IKEA, dikenal dengan produknya yang berkualitas, harga terjangkau, dan sangat lengkap.

Tokonya yang tersebar di seluruh dunia selalu ramai oleh pembeli yang mencari barang atau inspirasi untuk mengisi rumah.

Walau manajemen IKEA berusaha membuat pelanggannya merasa seperti di rumah, tetapi bukan berarti Anda bisa seenaknya di sini.

Berikut adalah beberapa saran tentang apa yang sebaiknya jangan dilakukan saat berkunjung ke IKEA, menurut karyawan dan mantan karyawan IKEA kepada Insider:

1. Makan dan minum di area pamer
Food court IKEA yang menyediakan beberapa makanan dan camilan Swedia juga sangat digemari oleh pengunjung yang ke toko ini. Namun, jangan pernah makan dan minum di area pamer (display) toko.

"Banyak orang yang datang membawa snack dan minuman, sehingga meninggalkan bekas pada furnitur," kata salah seorang karyawan IKEA.

Jika Anda butuh untuk mengisi perut di sela melihat-lihat toko, sebaiknya ambil jeda untuk makan ke food court-nya.

Baca juga: IKEA Alam Sutera Kembali Dibuka, Pengunjung Wajib Check-In dengan Aplikasi

2. Meninggalkan sampah

"Staf terkadang harus membersihkan kemasan makanan dan minuman yang ditinggalkan di area furnitur. Ini sangat tidak menghormati staf," katanya.

Di mana pun kita berada, selalu buang sampah di tempat sampah yang tersedia.

3. Awasi anak-anak
Anak-anak yang anteng pun bisa sangat kewalahan dan girang melihat begitu banyak hal yang bisa dilihat dan dieksplorasi di IKEA. Jadi, selalu awasi anak-anak Anda untuk menghindari tersesat atau kecelakaan lain.

"Jaga anak-anak agar tidak berlarian sambil membawa makanan atau minuman di tangan," kata merchandise associate IKEA, Kelly Roberts.

Baca juga: Gara-gara Wanita Masturbasi, IKEA Perketat Pengawasan

IKEA buka kembali dengan protokol kesehatanIKEA IKEA buka kembali dengan protokol kesehatan

4. Jangan minta diskon karyawan

Di banyak perusahaan ritel, memang ada diskon khusus karyawan, tetapi memintanya agar Anda bisa membeli barang dengan murah bukanlah sikap yang bijak.

"Bukan cuma membuat kami berada dalam situasi canggung, ini juga membuat pekerjaan kami terancam. Menjawab 'ya' dan 'tidak' sama-sama tidak menyenangkan," kata Roberts.

Jika ingin berhemat, ia menyarankan untuk mendaftar sebagai anggota IKEA yang terkadang memberi promo menarik.

Baca juga: Karena Pandemi Covid-19, Pembukaan IKEA Bandung Mundur

5. Tidur-tiduran
Tata letak yang menarik dan terlihat nyaman memang menggoda kita untuk mencoba furnitur di IKEA. Namun, jangan bersikap seolah Anda ada di rumah.

Mencoba duduk di sofa, tempat tidur, atau kursi, memang diijinkan, tetapi tak perlu juga sampai tidur-tiduran di bawah selimut, menaikkan kaki ke meja, atau meninggalkan "jejak pribadi".

"Kami pernah menemukan pelanggan yang menggunakan toilet yang dipamerkan. Hal-hal menarik lain juga kami temukan di tempat tidur yang dipajang," kata Sonny Cartright, mantan karyawan di IKEA.

6. Memaksa staf
Toko IKEA memang sangat luas, sehingga butuh waktu untuk berpindah dari satu sisi ke sisi lain. Ini sebabnya sangat penting untuk bersikap sabar jika kita meminta staf IKEA melakukan sesuatu untuk kita. Misalnya, memintanya cepat-cepat atau berlari untuk mengambilkan contoh barang.

7. Sembarangan mengembalikan barang
Usahakan untuk tidak meninggalkan barang yang tidak jadi dibeli terlalu jauh dari rak asalnya. Jika tidak yakin di rak mana barang itu berasal, minta tolonglah pada staf yang ada.

8. Terkadang ada staf sementara
Musim liburan atau akhir tahun merupakan waktu yang sangat sibuk di IKEA. Di beberapa negara terkadang ada kebijakan mempekerjakan staf sementara atau magang untuk tambahan.

Meski begitu, kemampuan dan pengalaman mereka mungkin tidak sama dengan staf permanen, sehingga kita perlu berempati.

Baca juga: YouTuber Berpose dengan Furnitur IKEA, Seolah Sedang Berada di Bali

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com