Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Kalau Gajian, Belanja Dulu Sisanya Baru Ditabung..."

Kompas.com - 25/06/2020, 14:01 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Para atlet dan staf di industri olahraga -tak terkecuali, membutuhkan bekal pengetahuan soal pengaturan keuangan, agar hidup berlangsung aman dan terencana.

“Apalagi masa emas para atlet cenderung tidak sepanjang para pekerja di bidang lainnya.”

Begitu kata Dosen Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Raden Aswin Rahadi dalam webinar tentang Financial Planning, Rabu sore (24/6/2020).

Dalam acara yang dihadiri 60 peserta dari pemain dan staf Persib, Aswin menceritakan pentingnya merencanakan keuangan pribadi.

Baca juga: Pentingnya Investasi Kesehatan Ibu demi Bayinya

Sebab, kata dia, orang lebih mudah belanja daripada menabung. “Kalau gajian, dibelanjakan dulu, sisanya baru menabung. Itu tidak tepat,” ujar Aswin.

Kemudian, perencanaan keuangan juga penting untuk membantu mencapai tujuan finansial.

Misalnya kebutuhan umrah, membeli rumah, melanjutkan sekolah, dan hal lainnya yang lebih bermanfaat.

Perencanaan keuangan juga membuat keuangan lebih terkontrol. Apalagi, manusia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, sehingga perlu diantisipasi sejak awal.

Pandemi Covid-19 sekarang pun tidak ada yang tahu,” ungkap dia.

Baca juga: Jangan Takut Investasi Mutiara, Uji Keasliannya Pun Mudah

Dosen SBM ITB lainnya, Sylviana Maya Damayanti menambahkan, hampir semua terdampak Covid-19, termasuk dunia sepakbola Indonesia.

Seperti beberapa waktu lalu, PSSI mengizinkan klub hanya membayar 25 persen dari gaji pegawai.

Dana darurat

Untuk itu, dalam perencanaan keuangan, yang harus disiapkan adalah dana darurat. Dana ini dialokasikan secara terpisah untuk kebutuhan yang sifatnya sangat darurat.

Besarannya secara teori, untuk lajang tiga bulan dari pengeluaran bulanan. Untuk keluarga kecil dengan dua anak, baiknya memiliki dana sebesar enam kali pengeluaran bulanan.

Sedangkan keluarga besar, 9-12 kali pengeluaran bulanan.

Lalu, di mana menepatkan dana darurat?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com