KOMPAS.com - Dengan wearpack dan sarung tangan tebal, serta topeng pelindung muka, sehari-hari Rebecca Summers berkutat dengan semburan api, untuk mematri rangka-rangka sepeda.
Gadis berambut panjang itu adalah salah satu karyawan perempuan di pabrik Brompton, yang ada di Greenford, wilayah di pinggiran Kota London, Inggris.
Rebecca pertama kali bergabung dengan Brompton di divisi Pre-Assembly pada tahun 2009.
Baca juga: Harga Mahal, Apa Kelebihan Brompton Dibanding Sepeda Lain?
Kehadiran Rebecca menjadi istimewa karena sejak tahun 2011 dia menjadi perempuan pertama dalam tim kecil untuk spesialisasi brazing (pematrian) rangka.
Bahkan, dia lalu menjadi ahli untuk pematrian seri raw lacquer -salah satu varian warna frameset paling ikonik buatan Brompton.
Berbeda dengan proses las, pematrian dalam metalworking adalah cara penyambungan dengan menggunakan logam pengisi di antara permukaan logam induk yang disambung.
Dalam pematrian logam pengisi selalu mempunyai titik cair yang lebih rendah daripada logam induk yang disambung.
Rangka buatan tangan memang menjadi keunggulan Brompton, dibanding sepeda sejenis lainnya yang dibuat dalam produksi massal di pabrik.
Baca juga: Simak, Tips Aman Sebelum Beli Sepeda Brompton
"Orang-orang kadang terkejut ketika saya memberi tahu bahwa saya seorang pematri, tapi ya saya enggak ambil pusing," kata dia.
"Sebaliknya, saya merasa sangat senang diberi kesempatan untuk menantang diri sendiri dan mengambil langkah di luar zona nyaman saya," cetus dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.