KOMPAS.com - Seorang barista Starbucks -di luar dugaan, mendapatkan hadiah hingga sebesar 16.000 dollar AS atau sekitar Rp 230 juta, dari penggalangan dana publik.
Hal itu terjadi setelah barista bernama Lenin Gutierrez tersebut didapati menolak untuk melayani seorang pelanggan yang tak mengenakan masker wajah.
Uniknya, kejadian di San Diego, Amerika Serikat ini justru terkuak akibat ulah si konsumen yang mengunggah testimoni atas penolakan yang diterimanya.
Baca juga: Ubah Aturan, Starbucks Izinkan Karyawan Pakai Atribut Black Lives Matter
Sebuah gerakan di bawah GoFundMe didirikan untuk menyokong, apa yang sudah dilakukan Lenin Gutierrez tersebut.
Hingga Rabu lalu, dana yang terkumpul bahkan sudah hampir mendekati angka 17.000 dollar AS -dan hanya terhitung beberapa hari sejak kampanye diunggah.
"Kami mengumpulkan uang untuk Lenin sebagai upaya untuk menghormati dan menghargai usaha dia untuk meneggakkan aturan di tengah 'alam liar'," kata inisiator penggalangan dana, Matt Cowan.
Cowan menegaskan, semua dana yang terkumpul akan dianggap sebagai hadiah yang bakal diserahkan untuk Lenin.
Sebelumnya, seorang pelanggan mengunggah foto Lenin yang masih mengenakan masker saat sedang bertugas di Starbucks.
Baca juga: Starbucks Larang Karyawannya Pakai Atribut Black Lives Matter
Pelanggan itu lalu melampiaskan keluhannya karena tak dilayani, gara-gara tak memakai masker.
“Ini dia, Lenin dari Starbucks yang menolak untuk melayani saya karena saya tidak memakai masker," tulis perempuan bernama Amber Lynn Gilles itu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.