Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2020, 13:20 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber The Hill

KOMPAS.com - Seorang barista Starbucks -di luar dugaan, mendapatkan hadiah hingga sebesar 16.000 dollar AS atau sekitar Rp 230 juta, dari penggalangan dana publik.

Hal itu terjadi setelah barista bernama Lenin Gutierrez tersebut didapati menolak untuk melayani seorang pelanggan yang tak mengenakan masker wajah.

Uniknya, kejadian di San Diego, Amerika Serikat ini justru terkuak akibat ulah si konsumen yang mengunggah testimoni atas penolakan yang diterimanya.

Baca juga: Ubah Aturan, Starbucks Izinkan Karyawan Pakai Atribut Black Lives Matter

Sebuah gerakan di bawah GoFundMe didirikan untuk menyokong, apa yang sudah dilakukan Lenin Gutierrez tersebut.

Hingga Rabu lalu, dana yang terkumpul bahkan sudah hampir mendekati angka 17.000 dollar AS -dan hanya terhitung beberapa hari sejak kampanye diunggah.

"Kami mengumpulkan uang untuk Lenin sebagai upaya untuk menghormati dan menghargai usaha dia untuk meneggakkan aturan di tengah 'alam liar'," kata inisiator penggalangan dana, Matt Cowan.

Cowan menegaskan, semua dana yang terkumpul akan dianggap sebagai hadiah yang bakal diserahkan untuk Lenin. 

Sebelumnya, seorang pelanggan mengunggah foto Lenin yang masih mengenakan masker saat sedang bertugas di Starbucks.

Baca juga: Starbucks Larang Karyawannya Pakai Atribut Black Lives Matter

Pelanggan itu lalu melampiaskan keluhannya karena tak dilayani, gara-gara tak memakai masker.

“Ini dia, Lenin dari Starbucks yang menolak untuk melayani saya karena saya tidak memakai masker," tulis perempuan bernama Amber Lynn Gilles itu.

"Lain kali saya akan menunggu polisi dan membawa surat pembebasan medis," tulis dia dalam unggahan di Facebook -yang setidaknya telah dibagikan 46.000 kali.

Sebelumnya, terhitung sejak 1 Mei 2020, otoritas San Diego sudah mengharuskan penduduk untuk mengenakan mengenakan masker penutup wajah saat berada di ruang publik.

Aturan yang sama juga berlaku bagi mereka yang menjemput makanan di restoran.

"Semua orang harus membantu melindungi orang lain dengan mengikuti perintah kesehatan ini," demikian bunyi salah satu bagian dari pengumuman itu.

“Kita tidak bisa melulu mengharapkan para penegakan hukum untuk memastikan setiap orang memakai masker."

"Tapi, jika ada yang tidak memakainya, kita dapat bertindak, misalnya dengan tidak mengijinkan masuk ke tempat yang dituju."

Baca juga: Cerita Rakyat dalam Merchandise Starbucks Indonesia

Cowan mengatakan kepada KGTV, aksi yang dia gagas ternyata mendatangkan respons yang mengejutkan.

"Semula saya berpikir, angka 1.000 dollar AS sudah menjadi sebuah pencapaian, tapi kini kami kewalahan," sebut dia.

Cowan mengatakan, saat berada di tempat umum maka sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang untuk mengenakan masker.

"Ini juga menjadi usaha untuk melindungi orang lain -dari penularan virus corona," tambahnya.

"Namun yang terjadi saat ini telah menunjukkan bahwa ada banyak orang baik di luar sana, yang jumlahnya lebih banyak daripada mereka yang jahat," kata dia.

Cowan lalu mengatakan, uang yang terkumpul bakal langsung diberikan untuk Lenin, dan sepenuhnya menjadi hak dia.

Dia berbagi tangkapan layar berisi percakapan dengan Lenin Gutierrez dan foto dirinya di GoFundMe, untuk menunjukkan mereka sudah saling berkontak.  

Selanjutnya, Lenin mengunggah video di Facebook pada hari Selasa, untuk mengucapkan terimakasih kepada para dermawan.

Lelaki ini mengatakan, mimpinya adalah menjadi seorang penari, dan bahwa dia akan menggunakan dana yang dia dapat untuk mengejar tujuan itu.

“Dengan donasi ini saya dapat mewujudkan mimpi-mimpi saya. Saya bisa memicu gairah saya lebih baik sekarang,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Hill
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com