Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2020, 16:26 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usia bukan menjadi halangan bagi seseorang untuk hidup sehat. Setidaknya, hal itulah yang coba dibuktikan oleh legenda tinju dunia, Mike Tyson.

Pada pertengahan Mei lalu, pria yang dijuluki "Iron Mike" ini membuat publik gempar usai ia mengumumkan akan kembali ke ring tinju.

Di usianya yang menginjak 53 tahun, Tyson menegaskan jika ia akan berpartisipasi dalam pertandingan eksibisi untuk amal. Karenanya ia kemudian berlatih tinju kembali untuk mengembalikan kebugarannya.

Dalam video pelatihannya, tampak Tyson seperti atlet muda dengan penuh semangat di balik genggaman tangannya. Bahkan sang pelatih, Rafael Cordeiro, mengakui gerakan dan pukulan tinju Tyson layaknya seorang petinju di usia awal 20-an.

Pernah menjadi juara tinju kelas berat termuda, Mike Tyson mengalami banyak kemunduran setelah berhenti bertinju. Ia dikenal sering memesan wanita panggilan dan dihukum karena kasus pemerkosaan. Pada tahun 2009 ia bahkan kecanduan kokain.

Kini terlihat dalam instagramnya, Tyson memiliki bisnis mariyuana, sekaligus mengikuti gaya hidup vegan, yakni tidak makan daging dan produk hewan.

Tyson yang dua tahun lalu terlihat gemuk dengan perut besar, kini kembali memperlihatkan otot-ototnya dan memunculkan perut sixpack-nya dengan berat tubuh 104 kilogram.

"Saya merasa lebih baik daripada sebelunya. Tuhan telah berbelas kasih kepada saya. Saya akan melanjutkannya," kata Tyson kepada rapper Lil Wayne di radio Young Money, seperti dikutip Sport Bible.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Training smarter every day. @smartcups SmartCups.com

A post shared by Mike Tyson (@miketyson) on Jun 22, 2020 at 12:10pm PDT

Rahasia transformasi tubuh Mike Tyson

Rahasia perubahan tubuh pada diri Tyson sangat ilmiah. Kepada Rock and Bells Radio Show di SiriusXM, Tyson mengaku bahwa ia menggunakan perawatan sel induk (stem cell treatment), sama seperti Cristiano Ronaldo dan Rafael Nadal untuk mempertahankan kondisi fisik.

"Saya berada dalam kondisi terbaik yang pernah saya impikan. Faktanya, saya sedang menjalani proses itu (stem cell treatment) sekarang. Dan kalian tahu apa yang saya lakukan, saya melakukan riset sel induk," kata Tyson, seperti dikutip Essentially Sports.

Menurut Daily Star, stem cell treatment berbiaya berkisar antara 5.000 - 25.000 Euro (sekitar Rp 80 juta - Rp 400 juta) dan bertujuan mengurangi rasa sakit serta peradangan dengan meningkatkan aliran darah.

"Ketika mereka mengambil darah, darah itu berwarna merah dan ketika kembali itu seperti cairan transparan, kemudian mereka menyuntikkan ke saya," kata Tyson.

Selain itu, Tyson mengungkapkan bahwa ia harus mengubah pola makannya dan melakukan latihan kardio sebelum kembali berkompetisi.

"Sesuatu yang harus saya lakukan adalah kardio, saya akan mencoba mendapatkan dua jam latihan kardio sehari. Saya juga memastikan makan makanan yang tepat. Bagi saya, ini hampir seperti makanan budak," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com