Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Berhubungan Seks dalam Waktu Lama, Apa Akibatnya?

Kompas.com - 26/06/2020, 22:03 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi membuat banyak aktivitas terganggu, salah satunya adalah soal berhubungan seks.

Mereka yang tidak tinggal bersama pasangannya akan sulit melakukan aktivitas seksual, dan keintiman yang berkurang dapat memberi konsekuensi yang tidak terduga.

Tidak adanya hubungan seks atau sentuhan yang intim bisa lebih buruk daripada frustrasi.

Tiga terapis seks dan psikolog menjelaskan konsekuensi yang mereka lihat pada orang yang tidak melakukan aktivitas seksual untuk jangka waktu lama, seperti dilansir Insider.

Baca juga: 6 Hal yang Terjadi bila Anda Berhenti Bercinta

Menjadi kurang sehat

Menurut Dr Rachel Needle, psikolog dan co-director di Modern Sex Therapy Institutes, berhubungan seks dapat membawa manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.

Seks membantu kita tidur lebih baik, mengurangi rasa sakit, menurunkan stres, mengurangi kecemasan dan depresi, serta banyak lagi.

Needle mengatakan, manfaat ini sangat penting sehingga orang yang tidak bisa berhubungan seks bisa tetap melakukan masturbasi dan mengalami orgasme.

"Orgasme melepaskan endorfin yang membantu mengurangi stres, setidaknya untuk sementara, dan mengarah pada perasaan positif yang membuat kita lebih bahagia," kata Needle.

"Bahkan, jika kita tidak berhubungan seks dengan pasangan, temukan cara untuk tetap mengalami orgasme agar memperoleh manfaat kesehatan."

Baca juga: Tak Hanya Puas, Ini yang Dirasakan Wanita Setelah Orgasme

Puasa seks memicu perasaan haus akan sentuhan

Berhubungan seks memiliki banyak manfaat kesehatan. Dengan demikian, jika kita tidak dapat melakukannya, ada konsekuensi yang akan kita hadapi.

Mereka yang berbulan-bulan tidak merasakan keintiman fisik akan mengalami haus sentuhan, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan peningkatan tingkat depresi serta kecemasan.

"Ketika mereka yang ingin berhubungan seks mengalami kurangnya keintiman seksual, akan terjadi efek yang merusak kesehatan mental, emosional, dan fisik yang mengakibatkan berbagai gejala, perasaan terisolasi, rasa tidak aman, dan harga diri rendah."

Begitu kata Dr Dulcinea Pitagora, psikoterapis dan terapis seks di NYC, kepada Insider.

Baca juga: Bercinta Sekali Seminggu Bikin Umur Lebih Panjang, Percaya?

Sulit menemukan kembali kehidupan seks pasca-karantina

Menurut Pitagora, beberapa orang yang sulit berubah bisa kesulitan menemukan kembali seks setelah lama tidak berhubungan seks, entah itu disebabkan oleh karantina atau hal lain.

"Saya menggunakan kata 'menemukan kembali', bukan 'kembali menuju' karena bisa saja tidak ada kehidupan seks yang sama seperti masa sebelum karantina," kata Pitagora.

"Mereka dapat mengalami pertumbuhan dan pencarian jati diri, dan lewat introspeksi, mereka menemukan cara berpikir baru tentang seksualitas mereka, dengan siapa mereka ingin berhubungan seks dan bagaimana caranya."

Membayangkan bagaimana kehidupan seks setelah karantina terasa mengerikan. Namun, Pitagora menyebut hal itu bisa menjadi kesempatan bagi seseorang untuk berpikir kritis tentang keinginan dan hasrat seksual mereka.

"Saya katakan, orang bisa mengalami semacam euforia ketika masalah diatasi, dan mereka punya kesempatan untuk mengeksplorasi seksualitas dengan cara yang mungkin telah mereka lakukan sebelumnya," katanya.

Baca juga: Berapa Kali Frekuensi Bercinta yang Dianjurkan dalam Seminggu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com