Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Levi's, Coca-Cola, dan Brand Lain Setop Iklan di Medsos, Ada Apa?

Kompas.com - 27/06/2020, 12:05 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Coca-Cola mengumumkan akan menghentikan iklan mereka di semua platform media sosial secara global, untuk setidaknya 30 hari.

CEO dan Chairman Coca-Cola, James Quincey mengatakan, perusahaannya tegas menentang rasisme di dunia, dan menegaskan tidak ada tempat untuk rasisme di media sosial.

Melalui akun Twitter, Coca-Cola juga mengunggah sejumlah pernyataan untuk menghentikan tindakan rasisme yang sistemik.

Baca juga: Suka Minum Coca-Cola? Ini Kisah Penemunya, John Pemberton

Seruan ini termasuk memberikan dukungan untuk pebalap kulit hitam NASCAR (National Association for Stock Car Auto Racing), Bubba Wallace.

"Kami akan menggunakan waktu jeda ini untuk memelihat kembali kebijakan periklanan kami, untuk menentukan apakah revisi diperlukan," kata Quincey.

"Kami juga mengharapkan akuntabilitas dan transparansi yang lebih besar dari mitra media sosial kami."

Pengumuman yang disampaikan Coca-Cola ini datang setelah Unilever juga menghentikan iklan mereka di Facebook, Instagram, dan Twitter di Amerika Serikat, setidaknya setelah 31 Desember.

Meski begitu, Coca-Cola menegaskan pihaknya tidak bergabung pada gerakan boikot tertentu.

Ada pun Unilever bergabung dengan sejumlah brand, seperti Eddie Bauer, The North Face dan Patagonia yang tergabung dalam sebuah kampanye.

Baca juga: The North Face Tarik Iklan dari Facebook sebagai Bentuk Protes

Kampanye itu mendesak platform media sosial lebih ketat mengawasi ujaran kebencian dan disinformasi lewat beragam aksi.

Salah satu aksi yang dimaksud adalah membuat semacam batasan untuk para pengguna platform yang menghindarkan mereka menjadi target karena latar belakang ras atau agama.

Aksi lainnya bisa berupa akses kepada para pengiklan untuk melihat seberapa sering iklan tersebut muncul di dekat konten yang mengandung ujaran kebencian atau misinformasi.

Dengan demikian, diharapkan mereka bisa meminta pengembalian uang untuk iklan mereka tersebut.

Menurut catatan organisasi Sleeping Giants, lebih dari 90 pengiklan termasuk Verizon, Patagonia, REI, Lending Club dan The North Face telah mengumumkan niat untuk menghentikan iklan di Facebook selama bulan Juli.

Kelompok organisasi yang tergabung dalam gerakan tersebut termasuk Anti-Defamation League, the NAACP, Color of Change, Free Press, Common Sense, dan Sleeping Giants sendiri.

Pengumuman Coca-Cola rupanya juga diikuti oleh Levi's dan Dockers.

Kedua perusahaan "bersaudara" itu juga akan menghentikan semua iklan di Facebook dan Instagram, setidaknya selama bulan Juli.

"Facebook harus mengambil aksi untuk mengehentikan misinformasi dan ujaran kebencian pada platform mereka."

Baca juga: 501 Day, Levis Bikin Seri Super Langka dengan Huruf E Kapital

"Itu adalah hinaan yang tidak dapat diterima terhadap nilai-nilai kami," kata Levi's.

"Levi's dan Dockers bergabung dengan kampanye #stophateforprofit dan menghentikan semua iklan di Facebook."

Beberapa brand lainnya yang juga mengumumkan akan memangkas pengeluaran iklan di Facebook dan Instagram, adalah Hershey's dan Procter & Gamble (P&G).

Dalam sebuah livestream di Facebook, CEO Mark Zuckerberg mengaku akan berupaya untuk mendiskusikan kebijakan baru yang menghubungkan individu dengan informasi otoritatif.

Hal itu menyagkut pemilihan, menindak penindasan pemilih, dan melawan ujaran kebencian.

Zuckerberg tidak secara spesifik mengalamatkan pernyataan tersebut pada gerakan boikot iklan.

Dalam sebuah memo kepada pengiklan yang diperoleh CNBC, VP of Global Marketing Solutions Facebook, Carolyn Everson, mengatakan, boikot secara umum bukanlah cara yang tepat untuk membuat kemajuan bersama.

Dia mengatakan, Facebook tidak akan membuat perubahan kebijakan karena adanya tekanan pendapatan.

"Kami menetapkan kebijakan kami berdasarkan prinsip, bukan karena kepentingan bisnis," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com