KOMPAS.com— Mungkin bukan hal yang romantis untuk mempertimbangkan kesiapan finansial ketika berpikir tentang pernikahan, tetapi ini perlu dilakukan bersama pasangan.
Lagi pula, tagihan yang menumpuk (terutama jika sudah berstatus suami istri kelak) tidak akan terselesaikan hanya dengan cinta.
Untuk itu, ada baiknya kamu menilai dirimu dan pasangan apakah kalian sudah siap menikah secara finansial untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Untuk mencari tahu, berikut lima hal yang harus kamu perhatikan:
1. Bisa mengelola dan berkomitmen terhadap rencana keuanganmu sendiri
Sebelum bekerja sama dengan mitra keuangan, yaitu pasanganmu kelak, kamu harus dapat menangani masalahmu sendiri terlebih dahulu.
Baca juga: Jangan Boros Selama Masa Isolasi, Simak Tips Mengatur Keuangan Berikut
Memiliki pasangan seumur hidup berarti berusaha meringankan beban atau kesulitan satu sama lain.
Paling tidak, kamu harus disiplin dengan anggaran yang sudah dibuat untuk pengeluaran yang tetap, memiliki dana terpisah untuk investasi, mendukung dana lain untuk peningkatan gaya hidup, dan punya dana untuk hobi yang tidak akan mengganggu tabungan. Kamu bahkan dapat mengajak pasangan untuk mulai mengatur rencana keuangannya sendiri.
2. Tidak masalah berbagi biaya dengan orang lain
Sejujurnya, ada orang-orang yang tidak nyaman berbagi pengeluaran dengan orang lain. Tidak semua orang merasa nyaman ada orang lain yang membayar setengah dari tagihan mereka, terutama untuk sesuatu yang dipakai pribadi.
Ada banyak alasan untuk ini, mulai dari ketidakpercayaan hingga rasa bangga terhadap pencapaian. JIka kamu termasuk dalam kelompok ini, diskusikan sebelum membicarakan pernikahan. Karena situasi di mana ini menjadi penting pasti akan muncul.
Baca juga: Pahami Kebutuhan Finansial Berikut Sebelum Berkeluarga
3. Jangan biarkan uang berpengaruh besar dalam hubungan
Ada banyak kasus pasangan bercerai karena masalah uang. Ini bisa disebabkan oleh salah urus anggaran, masalah utang rahasia, kurangnya pendapatan dari satu orang atau keduanya, atau lebih banyak tanggung jawab keuangan, mungkin karena keluarga besar.
Dalam pernikahan, kamu harus siap untuk menerima dan berbagi beban dengan pasangan. Paling tidak baik untuk bisa membantunya membicarakan masalah yang mungkin dia hadapi.
Pada akhirnya, hubungan itu lebih penting daripada uang sehingga semua perlu dibicarakan sebelum menikah.
Baca juga: Demi Bebas dari Utang, Berikut 3 Trik Kelola Keuangan
4. Kamu bisa percayakan pengelolaan uang pada orang lain
Apakah kamu merasa nyaman membiarkan orang lain menangani keuanganmu? Karena dalam perkawinan, ada saat-saat kamu harus membiasakan diri dengan hal itu, terutama jika kamu merasa tak bisa mengelola uangmu sendiri.
Jika kamu adalah seseorang yang boros dan tak bisa tahan godaan, akan lebih baik jika kamu membicarakan hal ini dengan pasangan.
5. Merencanakan keuangan sejalan dengan tujuan bersama
Jika ingin memiliki kehidupan pernikahan yang abadi, kamu dan pasangan harus tumbuh bersama. Orang mungkin bisa berubah, dan hal terburuk yang dapat terjadi pada pasangan adalah tumbuh secara terpisah hingga kalian berdua tidak akan saling mengenali lagi.
Tumbuh bersama adalah sebuah pilihan dan bagian dari pilihan itu adalah merencanakan bagaimana Anda berdua akan menggunakan uang sebagai pasangan.
Dukung tujuan masing-masing dan juga memprioritaskan tujuan bersama karena menikah berarti bertindak sebagai satu unit dengan satu kehidupan dan tujuan hidup yang sama.
Pernikahan yang langgeng membutuhkan disiplin dan kepercayaan. Disiplin tentang uang bersama dan saling mempercayai tentang keputusan mengenai keuangan sebagai pasangan akan menjadi salah satu fondasi kunci dari kehidupan pernikahan yang menjadi impianmu.
Baca juga: Berapa Usia Ideal Menikah?