Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki Bisa Jadi Alat Kembangkan Diri, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 29/06/2020, 17:48 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manfaat aktivitas sederhana dari kegiatan seperti berjalan kaki ternyata tak bisa disepelekan. 

Jalan kaki dapat dimanfaatkan untuk terapi dan memfasilitasi pengembangan diri.

Penulis esai humanis asal Inggris, William Hazlitt, dan organisasi non-profit seperti Consumer Reports pernah mengulas beragam manfaat jalan kaki.

Baik untuk membantu kesehatan dan sekaligus sarana refleksi dari stimulasi yang kita dengar dan lihat.

Baca juga: 5 Manfaat Mengejutkan Olahraga Jalan Kaki

Pelatih karier dan pribadi dari Oakland, California, yang juga seorang penulis, Marty Nemko, PhD mengulas bahasan ini dalam laman Psychology Today.

Dia menyebutkan, refleksi diri memang bisa dilakukan sambil duduk diam. Namun, berjalan pun ternyata bisa memfasilitasi pemikiran karena menjadi olahraga yang memberikan oksigen tambahan untuk otak.

Lagi pula, ketika berjalan, kita juga cenderung tidak terdistraksi dengan tumpukan pekerjaan.

Lalu, bagaimana agar aktivitas jalan kaki yang sederhana bisa menjadi sarana refleksi diri?

Bawalah buku catatan, catatan di ponsel, atau bisa juga aplikasi perekam suara. Kemudian, lakukan tahapan-tahapan berikut:

1. Menggali target diri

Ketika berjalan, merenungi hari-harimu dari bangun tidur hingga kembali pergi tidur, apakah ada hal-hal yang membuatmu merasa sakit?

Apa perubahan yang kamu inginkan? Apa yang perlu kamu lakukan lebih banyak dan lebih sedikit?

Nah sekarang, cobalah renungi komponen-komponen hidupmu yang lain, seperti karir, hubungan romantis, hubungan dengan keluarga dan kerabat, rekreasi, uang, dan spiritualitas.

Baca juga: Meditasi, Bagaimana Cara Memulai dan Melakukannya?

Apakah ada keadaan di antaranya yang ingin kamu ubah?

Cobalah tulis pemikiranmu. Meskipun kamu memiliki memori yang baik, ide-ide dan rencana yang muncul cenderung akan hilang jika tidak dicatat.

Selain itu, menulis ide dan rencana akan menciptakan tekanan untuk bias komitmen, artinya kamu akan cenderung menindaklanjutinya.

2. Diagnosa diri

Ketika berjalan, tanya pada dirimu sendiri apakah ada faktor psikologis yang akan menghalangi kesuksesanmu?

Misalnya, rasa malas, depresi, kecemasan yang tidak semestinya, terlalu menuntut, dan lain sebagainya.

Di dalam dirimu ada "sosok" seseorang yang bijak. Apa yang kiranya akan dia lakukan untuk menghilangkan faktor-faktor buruk tersebut?

Seperti mengganti pemikiran yang tidak rasional dengan yang lebih rasional, pergi ke konselor? Atau hanya menerima karakteristik itu?

3. Terinspirasi dari alam

Melihat keajaiban-keajaiban yang ada di alam akan memberikan kita perspektif dan inspirasi baru untuk lebih maju.

Alih-alih terus tenggelam dalam kekhwatiran tentang bagaimana melalui hari, cobalah "melihat" dari bentuk awan-awan yang artistik, sela pepohonan yang simetris, dan lainnya.

Secara tak terduga, mungkin perspektif baru itu bisa membuatmu berkomitmen terhadap perubahan dalam hidupmu.

4. Terinspirasi dari orang lain

Sambil berjalan, lihatlah orang-orang di sekitarmu. Mungkin beberapa dari mata mereka akan bertemu denganmu.

Cobalah mengamati lebih dalam bagaimana mereka berpakaian, bergerak dan berperilaku.

Apakah itu membuatmu ingin mengubah sesuatu tentang dirimu? Membuatmu ingin lebih berinteraksi atau ingin mengurangi interaksi dengan orang lain?

Melihat kondisi berbeda dari orang lain, misalnya, akan mengasah kemampuan kita untuk lebih mudah menghakimi atau justru lebih egaliter?

5. Lebih mengaktifkan panca indera

Ketika berjalan, apa yang kamu rasakan ketika melihat dengan lebih berhati-hati?

Mulai dari bunga-bungaan, binatang, hingga langit biru. Apa yang kamu dengar?

Apakah itu semua membuatmu lebih tenang atau justru terancam? Apa yang kamu cium?

Apakah bau asap atau wangi bunga? Apa yang kamu rasakan ketika merangsang panca inderamu lebih dalam?

Mungkin itu semua memicu pandangan-pandangan baru dalam hidupmu.

6. Membersihkan pikiran

Terkadang, berjalan sambil membersihkan pikiran bisa sangat restoratif, bahkan membawa relaksasi yang dibutuhkan untuk perkembangan diri.

Hal ini akan berdampak pada diri yang lebih baik, atau bahkan membawa sebuah kebahagiaan sederhana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com