Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak Jika Tak Segera Diatasi

Kompas.com - 30/06/2020, 13:04 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alergi susu sapi merupakan salah satu jenis alergi yang paling banyak dialami anak.

Berdasarkan Rekomendasi Tata Laksana Alergi Susu Sapi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2014, angka anak yang memiliki alergi susu sapi di Indonesia mencapai 7,5 persen.

Menjadi jenis alergi paling umum terjadi, setelah alergi telur pada anak.

Baca juga: Membedakan Gejala Infeksi Covid-19 dan Alergi pada Anak

Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes menjelaskan, alergi sendiri merupakan respons sistem imun yang tidak normal atau berlebih dalam mengenali bahan yang sebenarnya tidak berbahaya bagi orang lain.

Pemicu alergi atau alergen untuk anak yang mengalami alergi susu sapi adalah kasein dan whey, protein yang ada di dalam susu sapi.

Jika anak sudah terdiagnosa alergi terhadap susu sapi, maka kondisi tersebut harus segera diatasi.

"Jika tidak akan menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan, tidak hanya terjadi pada si kecil tetapi juga pada keluarga dan masyarakat."

Hal itu diungkapkan oleh Prof. Budi dalam webinar "Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju: Tanggap Alergi di Masa Pandemi untuk Generasi Maju" bersama SGM Eksplor Advance+ Soya, Senin (29/6/2020).

Baca juga: Kenali Gejala Alergi Makanan pada Bayi

Beberapa dampak jangka panjang yang dapat terjadi jika alergi susu sapi pada anak tidak segera diatasi, antara lain:

1. Dampak kesehatan

Alergi susu sapi yang tidak segera diatasi bisa meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti obesitas, tekanan darah tinggi dan sakit jantung.

2. Gangguan tumbuh kembang

Anak dengan alergi dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan, karena berhubungan dengan jenis dan durasi pantang makanan.

Tata laksana yang terlambat dapat mengganggu tumbuh kembang anak.

"Jika segera mendiagnosa dan melakukan tata laksana yang lengkap dan optimal, anak dengan alergi susu sapi tetap dapat tumbuh kembang dengan optimal," ujar Prof. Budi.

3. Dampak ekonomi

Alergi pada anak yang tidak segera diatasi juga bisa berdampak pada ekonomi, terutama ekonomi keluarga. Menurut Prof. Budi, orangtua jadi perlu mengeluarkan biaya pemeriksaan dan pengobatan yang lebih besar.

Jika alergi sudah berat, biaya perawatan juga akan lebih besar terutama ketika anak sering dirawat.

Baca juga: Panduan Pemberian MPASI untuk Bayi yang Punya Alergi

4. Dampak psikokogis

Alergi yang tak segera diatasi bisa memicu dampak psikologis pada anak, seperti stres. Stres tidak hanya dialami oleh anak tetapi juga orangtua.

Selain stres karena memikirkan kondisi keuangan, orangtua juga rawan mengalami stres karena memikirkan tumbuh kembang anak yang tidak optimal.

Untuk mencegah jangan sampai terjadi dampak-dampak yang tidak diinginkan, Prof. Budi menyarankan agar orangtua mampu mengenali gejala alergi susu sapi sedini mungkin dan mengonsultasikannya dengan dokter.

Hindari mendiagnosa, mengobati atau mengambil tindakan sendiri.

"Sebab akibatnya diagnosa akan terlambat sehingga penanganan tidak sesegera mungkin dan optimal," kata dia.

Baca juga: Ini Cara Membedakan Anak Alergi Dingin atau Pilek

Lalu, bagaimana mengenali gejala alergi susu sapi pada anak?

Senior Brand Manager SGM Eksplor Advance+ Soya, Anggi Morika Septie mengajak para ibu untuk Tanggap Alergi dengan gerakan "3K", yakni kenali gejalanya, konsultasikan ke dokter, dan kendalikan faktor penyebab alergi yang dialami anak.

Jika dokter sudah memastikan anak mengalami alergi susu sapi, orangtua akan diminta untuk menjauhkan anak dari konsumsi makanan atau nutrisi yang mengandung susu sapi dan turunannya serta mencari nutrisi penggantinya.

Seperti memberikan nutrisi lewat ASI -ibu juga perlu menghindari produk dengan protein susu sapi, atau memberikan anak susu formula asam amino atau soya (kedelai).

"Kami berharap kesehatan anak-anak Indonesia, khususnya anak dengan alergi susu sapi, dapat menjadi perhatian agar tetap terjaga sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal," ungkap Anggi.

Baca juga: Edukasi Alergi untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak

Aktris Natasha Rizky adalah salah satu ibu yang menerapkan gerakan 3K ketika menghadapi anak yang mengalami alergi susu sapi.

Ia dan sang suami, presenter Desta, sempat khawatir melihat putri keduanya yang menunjukkan gejala alergi seperti timbul bintik merah, baruk-batuk, dan bersin-bersin yang membuatnya menjadi rewel.

Namun, setelah mendapatkan penanganan yang tepat, putrinya kini sudah bisa beraktivitas seperti anak lainnya.

"Dulu aku melihatnya kasihan, kelihatan dia tidak nyaman banget. Sekarang dia sudah bisa beraktivitas, mulai nyaman, belajar, dan bermain dengan nyaman seperti anak lainnya," ungkap Natasha.

Baca juga: Kiat Natasha Rizki Hadapi Anak yang Alergi Susu Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com