Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Harus Dilakukan Orangtua Saat Anak Gagal Masuk Sekolah Tujuan

Kompas.com - 30/06/2020, 23:34 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orangtua tentu ingin memilih sekolah terbaik untuk anaknya. Tak jarang, anak juga sudah memiliki sekolah favorit yang menjadi tujuan mereka, baik itu karena banyak teman-temannya yang juga ingin bersekolah di sana atau karena sekolah tersebut memang berkualitas baik.

Sayangnya, tak semua anak berhasil masuk sekolah tujuan mereka. Kegagalan itu terjadi karena nilai yang kurang memenuhi kriteria, jarak rumah dan sekolah terlalu jauh atau adanya aturan zonasi atau aturan yang terbaru di DKI Jakarta, yakni aturan batas umur yang ditentukan.

Menurut psikolog Mario Manuhutu, M. Si, orangtua harus mendampingi anak yang gagal masuk ke sekolah favorit mereka.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Orangtua Saat Anak Gagal

Hal ini dilakukan agar anak tak merasa stres dan tertekan serta merasa sendirian.

Berikut lima cara untuk mendampingi anak menghadapi kegagalan masuk ke sekolah tujuan:

1. Menerima keadaan anak

Dalam fase ini, orangtua harus mempersiapkan diri sebelum pengumuman terjadi. Orangtua diminta menerima keadaan anak dan tak berekspektasi terlalu tinggi terhadap anak mereka.

Cari tahu kemampuan anak dan beri anak masukan terhadap sekolah pilihannya tersebut.

Harapan yang terlalu tinggi ditakutkan akan membuat anak menjadi tertekan dan membuat orangtua menjadi kecewa berlebihan.

“Kadang orangtua merasa takut, cemas, nanti enggak bsia lulus, enggak dapat beasiswa, harapanku untuk anakku jadi dokter. Padahal anaknya ingin mengambil bahasa,” ujar Mario Kepada Kompas.com dalam wawancara melalui sambungan telepon, Selasa (30/6/2020).

2. Coba dengarkan anak

Sebagai orangtua, sebaiknya kita tidak hanya memaksakan kehendak kita pada anak.

Untuk itu, coba dengarkan anak, dengarkan apa maunya, dengarkan ide dan masukannya. Terlebih nantinya, anaklah yang harus bersekolah dan menghadapinya.

Apabila anak gagal, dengarkan apa yang menjadi kendalanya. Terutama jika hal itu terjadi karena nilainya yang kurang memadai, padahal orangtua tahu bahwa selama ini anaknya memiliki nilai yang baik.

Mungkin saja ada kendala lain yang dihadapi anak saat masa ujian itu.

“Ya siapa tahu saaj ujian dia tidak enak badan atau yang lainnya,” ujarnya.

Baca juga: Gagal Memahami Kebutuhan Emosional Anak, Apa Sebabnya?

3. Berikan motivasi

Kegagalan bisa saja membuat anak terpuruk dan tertekan. Untuk itu orangtua diharapkan memberikan motivasi agar anak kembali bangkit dan bersemangat.

Berikan motivasi dengan kata-kata yang baik dan positif.

Misalkan, ‘yang bagus itu kamu, bukan hanya tentang sekolahnya. Sekolah di mana pun kamu akan berhasil, tergantung bagaimana kamu nanti berusaha di sekolah’.

Orangtua juga sebaiknya tidak justru menekan anak dengan kata-kata yang cenderung mengolok-olok dan cenderung menghakimi seperti.

‘Kenapa kamu gagal? Ini pasti karena kamu malas belajar,’ atau ‘Kenapa kamu tidak seperti kakakmu yang berhasil masuk ke sekolah favorit?’.

“Ketika anak tidak berhasil melalui sesuatu, kita bisa memberinya motivasi, bukan menekan. Supaya tidak menjatuhkan harga diri anak,” ujar Mario lagi.

Baca juga: Hai Orangtua, Mari Latih Anak Belajar dari Kegagalan dan Kesalahan

4. Pahami kondisi anak

Orangtua juga diharapkan memahami dan mau mengerti kondisi anak.

Bila anak gagal karena nilai yang tidak memadai, orangtua perlu memahami bagaimana kondisi keseharian anak dalam belajar.

Anak bisa saja terlalu lelah karena proses belajar yang berlangsung sepanjang hari. Hal ini tentu saja melelahkan.

“Jangan-jangan anak sudah capek karena sekolah dari pagi sampai sore, terus di rumah baru sebentar sudah diminta belajar lagi. Anak tentu merasa lelah dan penat,” ujar Mario.

Mario mengakui, memahami anak memang bukanlah tugas yang mudah. Namun pelajari anak setiap hari agar orangtua semakin mengenal mereka.

5. Ajak bicara dan berikan anak pilihan

Kegagalan anak memasuki sekolah favoritnya membuat orangtua harus memikirkan langkah apa yang harus diambil berikutnya.

Apakah mencarikan sekolah negeri lain yang bisa menerima anak sesuai kriteria, atau harus mencari sekolah swasta yang juga memiliki kualitas yang baik.

Setelah mendapatkan beberapa pilihan sekolah, ajak anak bicara.

“Anak yang mau sekolah kan sudah mau SMP dan SMA ya, mereka bisa diajak bicara,” ujar Mario.

Mengajak anak bicara dan memutuskan dimana mereka akan bersekolah juga akan mengajarkan anak tentang bagaimana mencari solusi dari sebuah masalah. Maka dari itu, jangan ragu untuk mengajak anak duduk bersama dan berdiskusi. Jangan beranggapa anak tak mengerti.

Baca juga: Orangtua Perlu Membiarkan Anak Merasakan Kegagalan, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com