Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Sepeda "Jiplakan" Brompton Juga Laku Keras di Indonesia, Apa Saja?

Kompas.com - 01/07/2020, 07:30 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Pilihan terakhir ya tentu saja sepeda Kreuz kreasi anak-anak Bandung. Sejak diberitakan Kompas.com pekan lalu, angka penjualan sepeda ini meroket tajam.

Sepeda itu dibuat dengan "membelah" sepeda Brompton asli, untuk mendapatkan pola demi bisa membuat prototipe pertamanya.

Kini, antrean inden pun sudah mencapai bulan Juni 2022. Ya, tahun 2022.

Rupanya banyak orang rela membayar 50 persen dari harga frame set yang dibanderol Rp 3,5 juta itu, untuk jangka waktu lebih dari setahun.  Luar biasa bukan?

Baca juga: Curhat Pembuat Sepeda Kreuz, Banjir Order Sampai Takut Pegang HP

Meledaknya jumlah pesanan sepeda yang diproduksi juga secara handmade ini, memaksa Kreuz menambah jumlah pegawai.

“Saat mulai, jumlah UMKM yang terserap 30an orang. Sekarang total 172 orang,” ujar salah satu pemilik Kreuz, Jujun Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/6/2020).

Pelaku UMKM ini tersebar di beberapa kota seperti Bandung, Garut, dan sejumlah orang di Jawa Timur.

Jumlah ini bisa bertambah seiring dengan imbas penjualan sepeda Kreuz terhadap produk lainnya, seperti tas, kaus, dan souvenir.

Baca juga: Cerita Brompton Mahal Dikira Sepeda Kreuz Bandung, duh...

Penambahan jumlah pegawai ini diharapkan mampu meningkatkan target produksi sepeda Kreuz. Dari semula 10 unit per bulan menjadi 15-25 unit per bulan.

Jelas terlihat betapa pesona sepeda Brompton membuat banyak orang terbius.

Entah pilihan jatuh pada Pikes dari Element, 3Sixty, atau sepeda handmade Kreuz dari Bandung, yang pasti semuanya terlihat seperti kreasi Andrew Ritchie.

Sulit dibantah, sebab sepeda pertama Brompton sudah dirancang sejak akhir dekade 70an, jauh sebelum ketiga merek itu lahir.

Jadi -diakui atau tidak, banyak pembeli yang rela membayar -dan bahkan menunggu lama demi mendapatkan sepeda yang terlihat seperti Brompton.  Ya, Brompton wanna be...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com