KOMPAS.com - Kemasyuran sepeda buatan tangan asal Bandung, Kreuz kian memuncak. Sejak menjadi pemberitaan di Kompas.com, angka pemesanan sepeda hasil industri rumahan ini meningkat tajam.
Sebelumnya, dua pendiri Kreuz, Yudi Yudiantara dan Jujun Junaedi memperkenalkan kreasi yang dijiplak dari sepeda buatan Inggris, Brompton tersebut melalui media sosial dan komunitas bersepeda.
Sambutannya pun menggembirakan. Di grup-grup pecinta sepeda lipat sepeda Kreuz dibahas, bahkan ada yang menjulukinya sebagai Brompton "killer".
Namun antrean pembeli kala itu belum terlalu panjang. Baru setelah pemberitaan di Kompas.com dan diikuti oleh sederet media arus utama lainnya, pemesanan meningkat tajam.
Hal ini diakui langsung oleh Yudi kepada Kompas.com. Seperti yang pernah diberitakan, Yudi mengaku sampai sempat kelabakan, bahkan enggan memegang ponselnya yang terus berbunyi.
Baca juga: Curhat Pembuat Sepeda Kreuz, Banjir Order Sampai Takut Pegang HP
Nah, dalam perbincangan terbaru terungkap, daftar tunggu sepeda lipatan ini sudah mengular hingga bulan Juni 2022. Ya, Juni 2022, dua tahun!
Bisa dibayangkan betapa besarnya antusiasme pembeli yang mau membayar separuh harga Kreuz sebesar Rp 1,75 juta sebagai uang muka, dan rela menunggu lama.
Jujun lalu mengakui, meledaknya jumlah pesanan itu memaksa mereka untuk menambah jumlah pegawai.
Sebab, Kreuz yang dibuat dengan mengandalkan keterampilan tangan, tentu membutuhkan tenaga tambahan jika ingin mempercepat produksi.
“Saat mulai, jumlah UMKM yang terserap 30an orang. Sekarang total 172 orang,” ujar Jujun, Selasa (30/6/2020) kemarin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.