KOMPAS.com - Megan Faraday, perempuan berusia 25 tahun asal Ontario, Kanada mengaku sudah mengalami masalah kelebihan berat panjang di sepanjang usianya.
"Saya ingat, ibu saya pernah mencoba menerapkan diet sejak saya berusia 10 tahun. Saya terus berusaha menurunkan berat badan, tapi tak membuahkan hasil," kata dia.
Kalaupun pernah berhasil, Megan sempat mengalami penurunan berat badan saat duduk di bangku SMP. Namun masa itu pun berlangsung amat singkat, sebab tak lama dia kembali ke bentuk asalnya.
Kondisi tersebut, diakui Megan membuatnya terus berjuang dengan berat badan dan juga harga selama bertahun-tahun.
Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan dengan Bersepeda
"Saya memutuskan untuk mencoba versi diet rendah karbohidrat yang disebut "lazy keto", dan sekarang saya sudah susut 48,5 kilogram," sebut dia.
View this post on InstagramA post shared by Megan, 25?????????? (@meggsmetamorphosis) on Jun 23, 2020 at 6:46am PDT
Megan bercerita, berat badan memiliki dampak metal luar biasa bagi hidupnya.
Bayangkan saja, ketika berumur 23 tahun dia memiliki berat badan lebih dari 120 kilogram.
"Saya sama sekali tidak memiliki harga diri, dan memiliki kecemasan sosial yang tidak terkendali," sebut dia.
"Saya merasa tidak nyaman di kulit saya di sepenjang hari," sambung Megan.
Belum lagi, orang-orang membuat komentar negatif tentang berat badan dia. "Itu benar-benar memengaruhi hidup saya, pada segala aspek," cetus dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.