Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brompton dan Sepeda Mirip Brompton Semua Laris Manis, kok Bisa?

Kompas.com - 02/07/2020, 16:14 WIB
Reni Susanti,
Nabilla Tashandra,
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Rangkaian pertimbangan itu -selain daya beli, ketersediaan barang, dan pertimbangan lain, menjadi bagian sebelum seseorang memutuskan untuk membeli yang mana.

Uniknya, pola pembelian antara perempuan dan laki-laki yang sesungguhnya berbeda, tak berlaku dalam urusan Brompton.

"Perempuan (biasanya) lebih ada kayak pride-nya dalam membeli sesuatu. Apalagi mereka membeli dengan harga yang sangat bagus, diskon, itu lebih ke perempuan."

"Dan, perempuan kalau belanja kan untuk ada simbolnya, untuk show off, ada perfection. walaupun enggak semua perempuan seperti itu," kata dia.

Sementara laki-laki, tendensinya membeli sesuai kebutuhan. "Bukan karena harga yang oke banget."

Namun, terkait fenomena tren sepeda Brompton ini, tak berbeda pola yang ada antara perempuan dan laki-laki.

"Karena ini kan pada akhirnya ini tetap mengikuti tren di dunia sosial, to be fit in to the society, both for men and women," cetus dia.

Sepeda Kreuz dan Pikes

Fenomena serupa dialami oleh merek sepeda lipat asal Bandung, Kreuz, yang penjualannya melonjak tajam hingga daftar tunggunya mengular sampai bulan Juni 2022.

Animo warga yang deras membuat pemilik Kreuz Yudi Yudiantara kewalahan dan harus mencari rekanan tambahan untuk membuat sepeda buatan tangan yang meniru Brompton tersebut.

Kendati demikian, Yudi meyakini segmen pasar Brompton dan Kreuz berbeda. Menurut Yudi, mereka yang memiliki cukup dana, akan tetap memilih Brompton.

Baca juga: 5 Sepeda Element Paling Diburu, Versi Tiruan Brompton Nomor 1

Sementara, kata Yudi, bagi mereka yang ingin menikmati sepeda seperti Brompton, dengan harga yang lebih murah akan menjatuhkan pilihan pada Kreuz.

Pengakuan serupa dilontarkan Hendra, CEO PT Roda Maju Bahagia produsen sepeda Element, yang membuat sepeda Pikes -yang terlihat seperti Brompton.

"Awalnya kami penasaran, mengapa sepeda Brompton memiliki harga yang sangat tinggi bahkan terbilang tidak masuk akal."

"Setelah melakukan riset, kami pun akhirnya memutuskan membuat Pikes Gen 1 dengan beberapa penyesuaian, sehingga tampak seperti Brompton," kata Hendra.

Baca juga: Pengakuan CEO Element, Bikin Sepeda Tiruan Brompton karena Penasaran

Kendati demikian, Hendra menyebut, meski Pikes memang dibuat serupa dengan Brompton, namun tetap saja terdapat perbedaan.

"Kualitas tidak dapat dibohongi," sebut Hendra yang dalam waktu dekat berencana meluncurkan Pikes Gen 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com