Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Perempuan: Pelecehan Seksual Bukan Salah Cara Berpakaian Perempuan

Kompas.com - 02/07/2020, 19:21 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelecehan terhadap seorang wanita yang diduga dilakukan seorang pegawai Starbuck, viral di media sosial.

Dalam video yang tersebar di twitter dan instagram, terlihat dua orang pegawai Starbuck mengintip payudara pelanggan wanita melalui sorotan CCTV.

Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat seorang wanita duduk seorang diri sambil minum kopi. Lalu di ruangan lain, ada pegawai pria yang mengawasi CCTV, memperbesar layar monitor tepat di bagian payudara wanita tersebut agar terlihat lebih jelas. Ia kemudian tertawa.

Aksi itu direkam oleh pegawai lain dan kemudian diunggah di media sosial. Video itu pun menjadi viral dengan berbagai komentar pada Rabu (1/7/2020) lalu.

Banyak yang menyayangkan perilaku pengintip, namun ada juga yang menyalahkan korban karena dianggap berpakaian tidak pantas.

Benarkah peristiwa tersebut adalah kesalahan cara berpakaian korban?

Dalam banyak kasus aksi pelecehan seksual, seringkali perempuan menjadi pihak yang disudutkan karena dianggap cara berpakaiannya mengundang perhatian.

Berkaitan akan hal tersebut, Wakil Ketua Komnas Perempuan, Mariana Amiruddin, angkat bicara.

"Pertama-tama, konsumen seharusnya tidak boleh diperlakukan seperti itu. Pihak Starbucks perlu memberi teguran kepada karyawannya. Dan yang menyebarkan video di media sosial juga harus ditegur supaya tidak jadi contoh untuk yang lain."

Demikian kata Mariana saat dihubungi oleh Kompas.com pada hari Kamis (2/7/2020) sore.

"Kalau dari data yang kami temukan, pelecehan seksual yang terjadi pada perempuan tidak ada kaitannya dengan pakaian, tapi itu dialami seluruh perempuan," tutur dia.

"Pakaian bukan salah satu pemicu pelecehan seksual. Selain visual atau melihat, pelaku juga dapat melakukan tindakan pelecehan seksual dengan memegang, atau meraba korban."

Baca juga: Kebanyakan Korban Pelecehan Seksual Tidak Berbusana Seksi

Oleh karenanya, Mariana mengingatkan agar masyarakat tidak menyalahkan cara berpakaian perempuan.

"Bukan pakaiannya, tapi pelakunya yang harus kita perhatikan. Karena sepanjang hidupnya, setiap perempuan pernah mengalami pelecehan seksual."

"Pelaku harus ditegur dan diingatkan, agar ia jera dan tidak mengulanginya lagi," kata Mariana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com