Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2020, 22:18 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pria yang mendapat label "bad boy" mungkin terkesan negatif. Namun, banyak wanita justru sulit menolak saat diajak berkencan oleh pria dengan label tersebut.

Sebagian dari kita memandang bad boy sebagai sosok yang menarik. Para ahli mencoba mencari tahu, mengapa daya pikat mereka mampu menaklukkan kaum hawa.

Ahli biologi evolusi akan menyebut bad boy sebagai seorang hipermaskulin, kata Michael R. Cunningham, Ph.D., profesor dan psikolog di University of Louisville.

Baca juga: Mengapa Pria Cari Pasangan Selingkuh? Ini 7 Kemungkinannya

"Pria-pria ini memancarkan testosteron, yang mengarah pada keberanian dan dikaitkan dengan seksualitas berlebihan," katanya.

"Seorang bad boy bisa juga menjadi pemberontak, atau tidak menunjukkan emosi," kata Madeleine A. Fugere, Ph.D., profesor psikologi di Eastern Connecticut State University dan penulis "Social Psychology of Attraction and Romantic Relationships."

Dalam pengertian yang paling ekstrem dan negatif, bad boy menunjukkan kualitas dari apa yang disebut dark triad psikologis, menurut peneliti hubungan dan pelatih Marisa T. Cohen, Ph.D., CPLC.

Pada dasarnya, dark triad merujuk pada kepribadian narsis (dengan hak dan pandangan tinggi tentang diri mereka), Machiavellianism (cenderung mengeksploitasi orang lain), dan psikopat (menampilkan perilaku antisosial dan impulsif).

Berikut adalah beberapa alasan yang membuat para wanita tertarik mengencani bad boy::

Baca juga: Waspadai, 7 Tanda Kamu Kencan dengan Orang Narsis

1. Wanita tertarik pada bad boy untuk jangka pendek

Dalam ilmu pengetahuan, khususnya biologi evolusi menjelaskan mengapa bad boy bisa terlihat menarik.

Dr. Fugere mengatakan, penelitian menunjukkan wanita lebih tertarik pada pria maskulin selama pertengahan siklus menstruasi mereka, ketika wanita dalam kondisi paling subur.

"Pria dengan sifat yang sangat maskulin mungkin memiliki gen berkualitas lebih baik, sehingga bisa menarik bagi wanita pada tingkat evolusi yang tidak disadari," katanya.

Saat ditanya mengenai apa yang wanita cari dalam pasangan ideal, mereka cenderung mengutip sifat pria yang baik, seperti kejujuran, kepercayaan, dan rasa hormat.

"Faktanya, wanita biasanya mengatakan mereka akan menghindari pasangan yang kasar, tidak sopan, atau agresif secara fisik," ujar Dr. Fugere.

"Jadi, pada tingkat kesadaran tertentu, saya pikir sebagian besar wanita mengakui pria nakal bukan pasangan yang baik untuk jangka panjang."

Baca juga: Pahami, 7 Hal yang Biasa Disembunyikan Pria dari Pasangan

2. Bad boy membebaskan kita dari tuntutan menjadi "wanita baik"

"Wanita memiliki berbagai sifat, termasuk pemberontak," tutur Robyn McKay, Ph.D., psikolog dan rekan penulis Smart Girls di 21st Century.

"Sifat pemberontakan biasanya ditekan selama masa kanak-kanak, karena wanita disosialisasikan agar patuh dan ramah."

"Jika kehidupan batin seorang wanita tidak ditunjukkan, ia bisa tertarik pada bad boy sebagai bentuk mengekspresikan pemberontakan batinnya."

Pada dasarnya, kita tertarik pada kualitas dalam diri orang lain yang kita harapkan, kata sosiolog dan seksolog klinis Sarah Melancon, Ph.D.

"Seorang 'wanita baik' bisa mengagumi rasa kebebasan pria bad boy. Terlepas dari kenyataan, bahwa kualitas tersebut membuat pria tidak cocok sebagai pasangan untuk jangka panjang, itu bisa membuatnya menarik, sebanding dengan potensi rasa sakit yang terkait."

Dr. Cunningham menambahkan, "jika wanita tidak merasa kuat dan mandiri, mereka bisa saja menginginkan pria seperti itu dalam hidup mereka."

Norhanie Pangulima, content ambassador di Hernorm yang hidup dalam perlindungan orangtua dari pengalaman tidak menyenangkan, telah jatuh cinta pada pria yang suka bertualang.

"Ada saat-saat saya berbohong kepada ibu saya untuk menghabiskan waktu bersama pria itu, yang membuat saya merasa buruk, namun bebas," katanya.

Sedangkan April J. Lisbon, Ed.D., pelatih autisme, mengatakan ia merasa terjebak tumbuh di lingkungan yang ketat dan melewati fase kencan dengan pengedar narkoba.

"Hidup di kehidupan berbahaya menarik bagi saya yang merupakan 'kutu buku,'" kata dia.

"Saya ingin melepaskan citra 'gadis baik' saya dan mendefinisikan kebebasan saya sendiri."

Baca juga: Manfaat Positif Pacaran dengan Seorang Bad Boy

3. Pria bad boy menarik, berbeda, dan "terlarang"

"Bad boy bisa menjadi perubahan yang disambut baik dari jenis pasangan biasanya," kata Dr. Fugere.

Jika wanita merasa bosan, kata Dr. McKay, pria bad boy bisa tampak menarik dan menyenangkan.

Namun, berkencan dengan mereka dapat memberi dampak seperti perasaan terluka, perkelahian, atau bahkan kecanduan dan catatan kriminal.

Salah satu contoh adalah ahli hipnoterapis Jennifer Schlueter, yang terlibat dengan bad boy dari negara dan budaya berbeda.

"Energi di antara kami sangat eksplosif, yang menghasilkan seks dan petualangan luar biasa, namun juga konflik," kata Schlueter.

"Ketika kita menginginkan sesuatu yang tidak bisa kita miliki, keinginan kita tumbuh secara eksponensial," ujar Dr. Melancon, yang jatuh cinta pada pria bad boy.

"Dia menjalankan bisnisnya memproduksi film fetish di industri film dewasa, dan saya di sekolah pascasarjana mempelajari seksualitas manusia."

"Karena dia seharusnya tidak bersama saya, apa yang saya rasakan tidak seperti sebelumnya. Ada sejumlah orang dalam hidup saya bertanya apa yang saya lakukan dengannya, di mana dalam kisah seperti Romeo dan Juliet, itu hanya memperkuat daya tarik saya."

Baca juga: Pasangan Selingkuh, Perlukah Beri Kesempatan Kedua?

4. Wanita menganggap bad boy akan mampu melindungi

Menurut psikolog Forrest Talley, Ph.D, wanita yang terjebak dalam ancaman sering jatuh hati pada pria tangguh, mengabaikan norma sosial, serta keinginan meningkatkan frustrasi menjadi permusuhan, ancaman, dan agresi.

"Mereka ingin memiliki seseorang dalam hidup yang tangguh untuk menghadapi dunia dan menyerang balik bila perlu," katanya.

"Mungkin saja beberapa wanita lebih terlindungi oleh pria tangguh dan kemudahannya dengan agresi," kata Marni Feuerman, Psy.D., psikoterapis berlisensi dan penulis "Ghosted and Breadcrumbed: Stop Falling for Unavailable Men and Get Smart about Healthy Relationships."

Tentu saja, tidak ada yang bisa menahan jika agresi itu berbalik dan menyerang kita.

5. Meyakinkan bad boy mau berkomitmen adalah pencapaian

Menurut psikiater Dr. Margaret Seide, M.D., pria bad boy tidak bisa menjadi setia pada satu pasangan dengan mudah.

"Jika kita dapat meyakinkan seseorang untuk berkomitmen, itu bisa seperti sebuah pencapaian," katanya.

"Kita berpikir jika kita bisa mendapatkan satu bad boy, kita harus cantik, lucu, dan pintar untuk memenangkannya."

"Sayangnya, karena tekanan sosial, wanita sering kali berupaya keras mendapatkan validasi dan perasaan sulit untuk berkecukupan. Mengejar bad boy hanyalah contoh lain dari ini."

Dr. Feuerman menyebut, wanita yang tertarik pada tipe pria seperti ini memiliki sifat peduli dan mengasuh.

"Mereka ingin melihat yang terbaik dari orang lain dan sulit percaya seseorang bisa benar-benar jahat.

Sayangnya, seperti yang ditekankan Dr. Talley, hal itu bisa menjadi jebakan.

"Jarang sekali bad boy membiarkan kepercayaan orang lain pada mereka untuk memicu perubahan positif," katanya.

"Jika mereka melakukannya, itu berarti mereka akan tunduk."

Baca juga: Kembali ke Pelukan Mantan Kekasih, karena Cinta atau Takut Sendirian?

6. Mengubah bad boy berarti mengulangi pola yang sama

Wanita dengan penolakan orangtua atau anggota keluarga lainnya, bisa saja tertarik pada pria yang buruk, kata psikoanalis dan psikoterapis, Nina Savelle-Rocklin, Psy.D.

"Kita tidak mengatasi keinginan kita untuk mengubah pria itu menjadi orang yang penuh kasih dan menerima," katanya.

"Sebaliknya, kita secara tidak sadar mentransfer keinginan itu ke sosok baru dalam hidup kita, berharap mendapatkan apa yang belum kita peroleh dari pria ini, seolah itu menyembuhkan lukanya."

"Sayangnya, hal itu tidak pernah berhasil karena pria dengan penolakan tidak akan menerima secara tiba-tiba. Kita terus memainkan drama yang sama, menempatkan sosok baru pada peran yang sama."

7. Kencani bad boy dengan hati-hati

"Hormon testosteron yang membuat pria bad boy berani, suka bertualang, dan memberontak akan membuat mereka tidak mau mengikuti aturan kencan, hubungan, dan perkawinan," kata Dr. Cunningham.

"Alih-alih, mereka menjadi penakluk dan mencari target baru."

Seperti yang dikatakan Jennifer Schlueter dari hubungannya dengan seorang bad boy, "saya berharap cinta saya akan 'memperbaikinya', tetapi dia mengajari saya bahwa saya tidak bisa mengubah siapa pun yang tidak ingin berubah untuk dirinya sendiri."

Menurut Dr Melancon, mengubah bad boy adalah situasi yang secara umum tidak mungkin.

"Jika seorang wanita berhasil mengubah pria bad boy, maka pria itu tidak akan lagi menjadi sosok yang menarik," katanya.

Namun, Dr. Melancon memberi pengecualian. "Pria itu tidak menjadi bad boy sejati, sehingga hubungan dapat mengarah ke pernikahan."

Baca juga: Terlalu Sering Berganti Teman Kencan Bisa Bahayakan Kehidupan Cintamu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com