Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2020, 10:24 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memberikan informasi tentang indeks radiasi sinar ultraviolet (UV) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk hari ini, Jumat (3/7/2020).

BMKG dalam akun Instagram-nya menyebutkan, wilayah Jabodetabek pada Jumat ini pukul 08.00-09.00 WIB memiliki indeks UV 0-2 dengan tingkat risiko bahaya rendah hingga sedang.

Pada pukul 10.00-11.00 WIB dan 12.00-13.00 WIB, indeks UV berisiko bahaya sedang hingga sangat tinggi. Sementara itu, pukul 14.00-15.00 WIB, indeks UV berisiko bahaya rendah hingga sedang.

Paparan sinar ultraviolet di kulit kita bisa mengakibatkan kerusakan pada kulit, baik langsung maupun bertahap.

Biasanya, kerusakan kulit ini akan mulai muncul dan menyebabkan masalah pada usia 40 tahun ke atas, setelah bertahun-tahun kulit terkena paparan sinar UV.

Untuk mengurangi dampak paparan sinar UV, kita sering diingatkan untuk mengoleskan tabir surya atau sunscreen saat bepergian, menghindari paparan sinar matahari dengan berada di tempat teduh, mengenakan topi, kacamata hitam, dan pakaian yang menutup kulit, serta banyak minum air.

Baca juga: BMKG Ingatkan untuk Menghindari Paparan Sinar UV Hari ini, Mengapa?

Tabir surya

Khusus mengenai tabir surya, banyak orang keliru mengaplikasikan atau bingung memilih sunscreen yang harus dipakai. Bagaimana sebaiknya?

Saat memilih produk sunscreen, SPF menjadi salah satu acuan kita untuk membelinya. Sebenarnya, apa itu SPF? Benarkah SPF tinggi membuat kita mengoleskan losionnya cukup sekali saja?

SPF adalah adalah singkatan dari sun protector factor, berupa angka yang mengindikasikan perlindungan sebuah produk tabir surya atau suncsreen terhadap kulit dari UVB.

SPF ditentukan dari jumlah sinar UVB matahari menyebabkan sunburn pada kulit yang dilindungi tabir surya, dibandingkan dengan jumlah sinar UVB untuk memicu sunburn pada kulit yang tidak terlindungi tabir surya.

Menurut badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat, Food and Drugs Administration (FDA), ada kesalahpahaman yang dipercaya masyarakat bahwa SPF berkaitan dengan waktu paparan sinar matahari.

Misalnya, jika sinar UVB memicu sunburn pada kulit seseorang setelah satu jam, maka bukan berarti tabir surya SPF 15 bisa melindungi kulitnya 15 kali lebih lama (15 jam kemudian).

Seperti yang disampaikan, SPF berkaitan dengan jumlah atau dosis sinar UVB memicu sunburn, bukan waktu yang diperlukan UVB untuk memicu kondisi tersebut.

Baca juga: Agar Kulit Terlindungi, Ketahui Takaran Tabir Surya yang Tepat

Tabir surya SPF tinggi harus tetap sering dioleskan ke kulit

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com