KOMPAS.com - Berkurangnya gerak dan aktivitas fisik dalam kehidupan keseharian memang bisa mendatangkan petaka bagi tubuh dan kesehatan.
Kesaksian itu pula yang disampaikan Katie Hopkins, seorang perempuan berusia 24 tahun asal Tallahassee, Florida, Amerika Serikat.
Perempuan ini mengaku berangsur mengalami kegemukan ketika mulai "berhenti bergerak".
"Sebenarnya, saya tumbuh sebagai gadis yang super aktif. Saya memainkan berbagai jenis olahraga, dan tak pernah khawatir apa yang saya makan bakal menumpuk menjadi lemak."
Baca juga: Wanita 25 Tahun Ungkap 3 Kunci Sukses Turunkan Berat Badan 48 Kg
"Bahkan di masa itu, saya rutin berolahraga setiap hari," ujar Katie mengawali kisahnya di laman Women's Health.
Namun, masalah mulai muncul ketika dia memasuki jenjang perguruan tinggi. Di masa itu, dia berhenti berolahraga, dan mulai menjadi gemuk.
"Saya pun mempertahankan kebiasaan makan, meskipun saya tak melakukan aktivitas apa pun untuk membakar kalori," sebut dia.
Dia menyebutkan, akibat gaya hidupnya yang buruk, dalam rentang waktu 2013-2018 dia mendapatkan penambahan berat badan sekitar 45 kilogram.
"Bobot tubuh terberat saya pernah mencapai 151 kilogram, saat masih berusia 22 tahun waktu itu," kata dia.
Baca juga: Mengenal Plant Based Diet yang Diklaim Ampuh Turunkan Berat Badan
"Saya pindah rumah, sebenarnya agar bisa lebih dekat dengan keluarga, tapi juga di sisi lain, di tempat sebelumnya, saya merasa seperti terjebak dengan kebiasaan lama."
"Saya merasa perubahan suasana bakal benar-benar memberi dorongan yang saya butuhkan untuk memulai perjalanan penurunan berat badan," kata dia.
"Saya tahu, saya perlu mengendalikan kesehatan, dan ini adalah cara yang sempurna untuk itu," sambung dia.
Pada awal perjalanan penurunan berat badannya, Katie memilih untuk mengikuti diet keto.
"Saya memilihnya karena saya telah melihat begitu banyak kisah sukses dan orang-orang berhasil menurunkan berat badan yang sangat besar."