Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2020, 20:06 WIB

KOMPAS.com - Salah satu hal yang sulit dilakukan orang-orang selama pandemi Covid-19 adalah pembatasan sosial yang mencegah mereka mengunjungi dan memeluk kerabat berusia lanjut.

Namun, sebuah institusi telah menemukan inovasi untuk berpelukan secara nyata, yaitu "tirai berpelukan", selembar plastik besar dengan lubang lengan yang memungkinkan dua orang saling berpelukan tanpa kontak langsung.

Seorang staf di panti jompo di Belgia, Jardins de Picardie, mengatakan kepada Reuters hari Kamis (2/7/2020) lalu bahwa tirai berpelukan memungkinkan penghuni berusia lanjut melihat dan memeluk kerabat yang mengunjungi mereka untuk pertama kalinya setelah masa lockdown.

Baca juga: Sering Berpelukan Bikin Pasangan Lebih Panjang Umur

Staf tersebut mengatakan, tirai plastik besar yang dipasang pada 14 Juni 2020 itu menjadi sangat populer.

Kepada Reuters, salah seorang penghuni mengatakan tirai itu adalah penemuan paling indah yang pernah ia lihat, dan ia menangis ketika pertama kali bisa memeluk putrinya lagi.

Tampaknya, ini bukan pertama kali tirai berpelukan dipakai untuk bercengkerama dengan kerabat di tengah pandemi Covid-19.

Seorang pria yang tinggal di Inggris juga pernah merancang tirai plastik serupa pada Mei lalu sebagai cara untuk memeluk neneknya sambil melindunginya dari kemungkinan infeksi.

Video mengharukan dari pria bernama Antony Cauvin itu diunggah ke akun YouTube Stratford-upon-Avon-Herald, memperlihatkan ia memberi pelukan pada neneknya.

Di tempat lain di Inggris, seorang ibu dilaporkan menciptakan tirai berpelukan sehingga ia dapat dengan aman memeluk putrinya yang menderita asma parah dan telah dititipkan kepada neneknya untuk isolasi diri selama lockdown.

Ide tirai berpelukan ini juga diadopsi di negara Brasil dan Spanyol.

Memikirkan cara berhubungan dengan orang yang dicintai selama pandemi telah membuat orang di seluruh dunia mengadopsi panggilan video untuk tetap berkomunikasi. Namun, kurangnya kontak fisik dirasa sulit bagi banyak orang.

Baca juga: Pandemi Belum Usai, Bagaimana Berkomunikasi di Era New Normal?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com