KOMPAS.com - Konstipasi atau sembelit pada anak adalah hal yang wajar. Anak yang mengalami konstipasi akan jarang buang air besar atau saat buang air besar, feses keras dan kering, sehingga terasa sakit.
Penyebab umum sembelit biasanya adalah saat awal melatih anak tanpa popok untuk belajar buang air besar langsung di toilet atau ketika ada perubahan pola makan. Kabar baiknya, sebagian besar kasus sembelit pada anak bersifat sementara.
Baca juga: Sembelit di Masa Karantina, Apa Solusinya?
Lalu, bisakah orangtua melakukan pencegahan? Dokter Lori Mahajan MD, spesialis gastroenterologi anak di Rumah Sakit Anak Klinik Cleveland, berbagi beberapa kiat untuk mencegah sembelit pada anak-anak:
1. Sertakan serat dalam menu makanannya
Berapa banyak serat yang cukup untuk anak? Untuk mengetahui berapa gram serat yang harus dikonsumsi anak setiap hari, tambahkan lima untuk usianya.
Misalnya, anak berusia empat tahun membutuhkan 4+5, atau setidaknya 9 gram serat setiap hari.
Sedangkan orang dewasa, membutuhkan maksimal 35 gram per hari. Untuk menambahkan serat, kacang polong, brokoli, bayam, buah naga, jeruk, dan berbagai jenis sayuran dan buah lainnya.
2. Jangan menghilangkan susu
Asupan susu yang berlebihan memang akan menjadi masalah, tetapi menghilangkan susu sepenuhnya dari daftar makan anak tidak akan menghilangkan sembelit - dan itu justru akan menghilangkan kalsium yang sangat dibutuhkan anak.
3. Biasakan banyak minum air
Pastikan anak tidak hanya mengonsumsi makanan seimbang, tetapi juga banyak minum air putih.
Ada kalanya, anak-anak menolak minum air, tetapi cobalah membuatnya bersenang-senang dengan cangkir dan sedotan khusus atau menambahkan irisan lemon atau irisan mentimun ke dalam air, untuk membuat anak tertarik minum air lebih banyak.
Baca juga: Brokoli Membantu Meringankan Sembelit
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.