Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Penggunaan Masker Wajah Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh?

Kompas.com - 06/07/2020, 12:53 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Memakai masker wajah saat berada di luar rumah merupakan langkah terbaik yang dapat kita lakukan untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Namun, mitos seputar masker wajah beredar di media sosial. Orang-orang khawatir jika masker wajah akan menurunkan kadar oksigen atau memicu keracunan karbon dioksida.

Sebagian lainnya khawatir akan mengembangkan infeksi bakteri dari masker yang lembap, penuh keringat, atau melemahkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan pilek.

Namun bila kamu termasuk yang ragu, para profesional kesehatan telah mengklarifikasi persepsi yang keliru ini di media sosial.

Seorang dokter di South Carolina, AS menentang gagasan bahwa "kadar oksigen turun secara dramatis saat mengenakan masker."

Dr. Megan Hall menguji saturasi oksigen dan detak jantung menggunakan pulse oximeter dalam empat situasi selama lima menit sekaligus.

Pertama, ia tidak mengenakan masker, kemudian memakai masker bedah, menggantinya dengan masker N95, dan skenario terakhir, ia memakai masker N95 dan masker bedah.

"Tidak ada perubahan signifikan dalam saturasi oksigen saya pada skenario apa pun. Meski tidak nyaman bagi sebagian orang, kita masih bisa bernapas," kata Dr. Hall di Facebook.

Baca juga: Masih Enggan Pakai Masker? Lihat Percobaan Ini!

Mitos yang keliru

Mengenakan masker masih menjadi cara terbaik untuk memperlambat penyebaran Covid-19. Masker bekerja dengan menyaring dan menekan partikel udara.

Jika seseorang terinfeksi tetapi tidak memiliki gejala atau asimptomatik, partikel-partikel dari mulut, hidung dan tenggorokan keluar ketika mereka bernapas dan menyebar dalam jarak sekitar 1,5 meter.

Masker menghalau beberapa partikel agar tidak menyebar bebas, sekaligus mendorong udara ke bawah, bukan keluar.

"Orang normal dan sehat dapat melakukan hal yang sangat energik sambil mengenakan semacam penutup wajah yang telah kita bicarakan dalam konteks pencegahan Covid-19."

Begitu kata Dr. William Schaffner, profesor penyakit menular di Vanderbilt University di Nashville dan direktur medis National Foundation of Infectious Diseases, kepada Today.

"Jika tidak aman, maka masker tidak akan direkomendasikan oleh CDC, departemen kesehatan negara bagian atau lokal."

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com