Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2020, 08:52 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini kita hidup di era digital maka tak heran jika media sosial menjadi bagian dari kehidupan. Seperti yang selalu diperdebatkan, media sosial adalah pisau bermata dua.

Di satu sisi, alat ini memberi banyak manfaat bagi kita, mulai dari menjaga pertemanan, mencari barang, hingga mencari pekerjaan. Namun, di sisi lain media sosial dapat menimbulkan kecanduan yang mengganggu kesehatan fisik dan mental seseorang.

Nah, apakah perilaku bermedia sosialmu masih masuk kategori normal atau berpotensi mengakibatkan kecanduan? Berikut lima tanda yang perlu kamu perhatikan:

1. Ponsel adalah hal pertama dan terakhir yang dilihat

Mungkin terlihat normal bagi kita jika hal terakhir yang kita lakukan sebelum tidur adalah memeriksa ponsel. Tapi, apakah kamu pernah menghitung berapa banyak waktu yang sebenarnya telah kamu habiskan untuk sekadar melihat lini media sosial seperti Instagram atau Facebook?

Beberapa orang bahkan tertidur saat sedang bermedia sosial dan mengulangi kebiasaan yang sama di pagi hari ketika bangun, bahkan sebelum melakukan aktivitas apapun.

Jika kamu merasa sering melakukannya, maka percayalah, itu adalah tanda awal kamu sudah kecanduan media sosial.

Baca juga: Alasan Pentingnya Menjaga Keamanan Data Pribadi di Media Sosial...

2. Terbiasa menunda-nunda

Jeda 10 menit ketika sedang bekerja bisa membantu kita meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Namun, masalahnya adalah ketika jeda tersebut malah digunakan untuk mengakses media sosial, kita justru tak menyadari telah melewatkan 30 menit atau bahkan lebih hanya untuk mengecek lini masa.

Di media sosial, kita menemukan banyak sekali hal yang dapat membuat kita kehilangan waktu dan pada akhirnya pekerjaan menjadi terbengkalai.

Jika ingin mengisi jeda dengan hal yang lebih produktif, cobalah berjalan kaki ke taman, memandang tanaman, atau berbicara dengan anak atau pasangan.

Ilustrasi media sosialTwilightShow Ilustrasi media sosial

3. Segera mengecek ponsel saat mendengar notifikasi

Notifikasi ponsel memiliki efek dopamin, atau zat kimia yang memberi efek bahagia terhadap otak. Maka ketika mendengar notifikasi, banyak orang merasa mendapatkan hadiah.

Menurut sejumlah penelitian, dopamin adalah unsur utama dalam kebanyakan kasus kecanduan. Begitu jatuh di dalamnya, siklus akan berlanjut. Terus-menerus memeriksa notifikasi media sosial juga bisa menjadi salah satu pemicu kecanduan seseorang.

Baca juga: 5 Efek Buruk Sering Stalking Mantan Pacar di Media Sosial

4. Media sosial sebagai sumber berita utama

Media sosial bukanlah sumber utama untuk mencari berita. Media sosial memang menayangkan banyak sumber berita, namun kamu tidak bisa bergantung pada apa yang ada di sana tanpa melakukan pengecekan ganda.

Lebih baik, kamu mengonsumsi berita dari sumber-sumber terpercaya, seperti situs berita, televisi atau radio berita.

5. Merasa gelisah ketika tidak bisa mengakses media sosial

Pernahkah kamu merasakan sakit perut, gelisah atau jantung berdegup lebih kencang ketika tidak bisa mengakses media sosial?

Keinginan kuat untuk mengambil ponsel dan melihat media sosial setiap 30 menit, misalnya, mengindikasikan bahwa kebutuhanmu terhadap media sosial sudah sangat kuat. Kegelisahan itu artinya kamu perlu mengatur waktu yang kamu habiskan untuk melihat layar ponsel dan mengakses media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com