Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Windasari
Sociopreneur

Sociopreneur | Founder Senior Madani Indonesia Foundation - Forum untuk Lansia di Yogyakarta | Bergerak di Bidang Edukasi Kesehatan/Fisik, Spiritual, dan Sosial

Tahukah Kita, Orangtua Kita Berubah...

Kompas.com - 07/07/2020, 10:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Salah satu tugas kita adalah memahami perubahan mereka. Tentunya yang paling terlihat adalah perubahan fisik mereka.

Kulit yang tadinya kencang, akan terlihat kendor dan mengerut, badan yang tadinya tegap, lurus, pelan-pelan tampak membungkuk, kesehatan yang tadinya prima, lama-lama mengalami rasa sakit yang tidak biasa.

Baca juga: Menteri PPPA: Perlu Perhatian Khusus Jaga Lansia Sehat Saat New Normal

Tadinya bisa berjalan jauh dan cepat, sekarang menjadi terengah-engah dan sangat lambat....bahkan mungkin kita sering bersuara sedikit kencang karena lambatnya mereka berjalan.

Lalu perubahan apa yang tak terlihat dan sering luput dari kita? yaitu perubahan psikologis. Perubahan yang sering membuat hubungan kita dengan orangtua menjadi tidak terlalu baik atau garing.

Pernah merasakan enggan berdiskusi dengan orangtua karena merasa mereka cepat sekali marah? Cepat sekali tersinggung? Mereka berbicara tanpa arah yang isinya seperti memojokkan kita?

Atau terkait hal sepele yang mungkin buat kita jengkel, kesal, dan mengembuskan nafas panjang…huufttt…. Apa itu? Bertanya suatu hal berulang-ulang kali…..atau terlihat tidak percaya dengan apa yang kita katakan?

Tahukah kita bahwa itu bisa dikatakan “curhat”-nya mereka? Bentuk alami berubahnya mereka, layaknya kita sewaktu kecil yang menangis kencang, merengek meminta sesuatu dan tidak dipenuhi oleh orangtua kita karena mereka tahu itu akan menimbulkan sesuatu yang buruk kepada kita.

Terkadang mereka juga bingung dengan perubahan mereka sendiri. Mungkin mereka tidak ingin seperti itu. Cuma itu rasanya seperti di luar kontrol mereka.

Menurut UU No 13 Tahun 1998 , lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Mereka yang sudah menginjak masa lansia secara alami akan mengalami perubahan psikologis.

Perubahan itu antara lain rasa cemas dan ketakutan, kesepian, mudah tersinggung, egois, hilangnya kepercayaan diri, dan bermimpi masa lampau (Partini, 2011).

Perubahan yang tak terlihat kasat mata ini akan memberikan tekanan tersendiri bagi kita dan orangtua apabila tidak dikelola dan dipahami bersama dengan baik.

Belum lagi bagi orangtua yang sebelumnya bekerja, menjadi pegawai atau pimpinan salah satu instansi pemerintah maupun swasta dan menginjak masa pensiun, kemungkinan mengalami yang kita kenal dengan post power syndrome sangatlah besar.

Apakah kita pernah merasakan hal di atas? Apa yang kita lakukan? Apa kita pernah berpikir ada yang salah dengan orangtua kita?

Atau kita yang justru salah? Rasanya bingung sekali, kan, mungkin kita sudah merasa baik kepada mereka, tetapi mereka tampaknya belum puas dan terkesan semua yang kita lakukan menjadi salah atau ada saja kurangnya di mata mereka.

Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan? Cari tahu dulu tentang mereka, bagaimana caranya? Bisa dengan baca buku, bersahabat dengan mesin pencari informasi yang sekarang aksesnya sangat mudah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com