Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain karena Popok, 4 Hal Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Ruam Popok

Kompas.com - 07/07/2020, 21:11 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

 

2. Alergi deterjen

Deterjen yang digunakan untuk mencuci popok kain terkadang adalah pelakunya, tetapi jika ini masalahnya, si kecil kemungkinan akan mengalami ruam di bagian tubuh yang lain.

Tip: Gunakan deterjen dengan label bebas pewangi dan bebas pewarna untuk mencuci popok dan pakaian bayi.

Jika sudah menemukan produk deterjen yang cocok, usahakan untuk tidak berganti-ganti dengan merek yang lain, untuk mencegah terjadinya iritasi kembali.

3. Cuaca Panas

Cuaca panas, lembap, atau bahan pakaian yang terlalu tebal saat cuaca panas dapat menyebabkan ruam panas di area selangkangan.

Namun, seperti halnya deterjen, ruam kemungkinan juga muncul di tempat lain, terutama di leher, ketiak, dan lipatan siku.

Tip: Tentu saja sebagai orangtua, kita biasanya selalu ingin menjaga bayi cukup hangat, tetapi tak perlu melakukannya secara berlebihan, sesuaikan pakaian dengan cuaca.

Dalam cuaca panas, cukup memakaikan popok dan pakaian berbahan katun yang nyaman. Jangan lupa gunakan tabir surya ketika membawa bayi keluar rumah. Dan bawakan beberapa pakaian bayi, agar bisa segera menggantinya saat bayi berkeringat.

Baca juga: Edukasi Alergi untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak

4. Alergi makanan tertentu

Si kecil mungkin memiliki sensitivitas makanan atau alergi, tetapi gejala lain selain ruam popok juga mungkin terjadi dalam kasus ini.

“Misalnya, seorang anak yang mengalami reaksi negatif terhadap susu sapi kemungkinan besar juga ada darah pada fesesnya, gatal-gatal, bibir bengkak dan atau mengi,” kata Dr. Mandelik.

Tip: Untuk mencegah alergi makanan, dokter menyarankan anak-anak menghindari susu sebelum usia 1 tahun dan telur sebelum usia 2 tahun.

Kapan harus ke dokter

Terlepas dari semua upaya terbaik yang telah dilakukan, ruam popok pada bayi masih bisa berkembang memburuk, baik secara bertahap atau tiba-tiba.

Jika itu terjadi, bersihkan area tersebut dengan lembut dengan sabun dan kain lembut. Hindari menggosok dan mengeringkan area tersebut. Ikuti tips perawatan dasar, di atas. Segera berkonsultasi pada dokter, jika ruam:

- Berlangsung selama tiga hari atau semakin buruk.

- Lebih tampak seperti bintik-bintik merah daripada merah pekat, mengindikasikan kemungkinan infeksi jamur.

- Kulit tampak rusak dan tidak utuh.

- Disertai demam.

"Jika ada pertanyaan yang terlintas dalam pikiran, bawa mereka untuk menemui dokter anak," kata Dr. Mandelik, menambahkan, "Saya selalu memberi tahu para orangtua tentang apa saja."

Baca juga: Kenali Gejala Alergi Makanan pada Bayi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com