Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ganjar Pranowo Pingsan Karena Salah Teknik Bersepeda

Kompas.com - 08/07/2020, 13:39 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bukanlah orang baru dalam bersepeda. Namun saat mengawali hobi itu, ada cerita seru soal bagaimana ia mulai bersepeda.

Saat itu, kata Ganjar, ia bahkan pernah pingsan karena kelelahan bersepeda.

“Di Semarang saya sepedahan, (awalnya) enak, soalnya jalannya turun terus. Tapi karena bolak balik, saya pingsan (karena jalan menanjak). Setelah itu saya baru diajari yang suka bersepeda,” ujar Ganjar dalam Seminar Online Pesepeda: Mengatur, Diatur, Teratur yang diadakan Bike 2 Work, Selasa (7/7/2020).

Setelah bertanya pada beberapa teman dan konsutasi ke dokter, Ganjar mencoba kembali bersepeda. Kali ini ia mengikuti Tour de Borobudur.

Namun kali ini Ganjar dipinjami sepeda oleh rekannya. Saat itu Ganjar tak paham betul akan tipe-tipe sepeda berdasarkan medan yang akan dilalui.

“Waktu itu hybrid, tapi stangnya bisa diganti road bike. Saya sebut merek aja, kata teman saya ‘kalau sepeda bapak ini Avanza, ini yang saya pinjamkan McLaren’. Saya pakai, setelah sampai Magelang saya kok belum merasa capek,” ujar Ganjar.

Berdasarkan pengalaman itu, Ganjar lantas membagi tips untuk kamu yang baru akan mulai bersepeda. Yakni dengan memakai sepeda berdasarkan medan, serta memakai alat ukur jantung dan tidak terlalu bernafsu saat bersepeda.

“Jadi jangan bernafsu, kenapa saya pakai (alat ukur jantung), supaya tidak pingsan lagi. Pingsannya bisa siuman, malunya itu enggak habis-habis,” ujar Ganjar seraya terbahak.

Baca juga: Awas, Jangan Sepelekan Ngos-ngosan Saat Bersepeda

Ia juga berbagi tiga rumus sederhana dalam bersepeda.

Yang pertama, ternyata banyak yang salah dalam teknik kayuh, terlebih saat berada di tanjakan, “Ngayuhnya kecepeten (terlalu cepat), akhirnya jantung berdebar luar biasa,” ujar Ganjar.

Yang kedua adalah kesalahan saat mengambil napas. Saat ia pingsan, Ganjar mengaku mengambil napas pendek-pendek karena terengah-engah. Namun rupanya hal ini adalah teknik pengambilan napas yang salah.

“Jadi ternyata narik napasnya harus dalam, paru-parunya sampai penuh, terus ngayuhnya kalau naik jangan cepat-cepat, malah harus pelan-pelan. Baru itu kendali emosi,” kata Ganjar.

Yang ketiga adalah salah memilih sepeda. Ganjar menyarankan untuk memilih sepeda berdasarkan medan yang akan kamu lalui.

Misalnya untuk bersepeda jarak jauh kamu bisa memilih road bike atau sepeda balap, namun untuk sepeda santai di perkotaan, kamu bisa memilh sepeda lipat atau folding bike.

“Yang ketiga, salah pilih sepeda, sepedamu terlalu murah. Ha ha ha. Seperti saya dulu. Tapi akhirnya mulai tahu apa itu road bike, MTB, seli, dan jenis sepeda lainnya,” ujar Ganjar.

Baca juga: Ganjar Pranowo Ikut Mengeluhkan Harga Sepeda yang Meroket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com