Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2020, 15:25 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Mungkin benar jika ada anggapan yang menyebut pria terbesar di gym, biasanya adalah orang besar yang memiliki bobot angkatan terberat.

Tetapi hanya karena pria besar cenderung lebih kuat dan besar, bukan berarti itu satu-satunya cara untuk menambahkan otot agar terlihat.

Bahkan, itu pun bukan satu-satunya cara yang terbaik. Sebab, untuk memulai pertumbuhan otot, kita sesungguhnya hanya memerlukan "stimulus stres adaptif".

"Stimulus stres adaptif" adalah sebuah kondisi stres pada otot yang cukup untuk memaksanya bertumbuh lebih besar dan lebih kuat.

Baca juga: Punya Banyak Massa Otot Terbukti Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Dan, hal itu tidak selalu berarti kita harus melatih otot sampai seberat mungkin. 

Sebaliknya, melatih sesuatu yang dapat kita capai, entah dengan beberapa repetisi yang berat, atau banyak repetisi namun lebih ringan, akan sama gunanya.

Dalam penelitian di Brasil yang kesimpulannya diterbitkan dalam jurnal PLOS One, disebutkan, para responden diminta untuk melakukan 7-9 set repetisi berat, atau 21-36 repetisi yang lebih mudah.

Hasilnya, kedua kelompok menunjukkan pertumbuhan otot yang sama.

Baca juga: Tak Cuma Turun Bobot 45 Kg, Jessica Simpson Pun Pamer Otot Kencang

Penelitian terpisah dalam Kedokteran dan Sains pun menemukan, melelahkan otot-otot dengan set yang ringan, memicu respons stres otot secara memadai untuk memulai pertumbuhan.

Jelas, ini merupakan kabar baik jika di rumah kita hanya dumbbell delapan kilogram -misalnya. 

Lalu apa yang harus dilakukan?

Variasikan kisaran repetisi kita setiap beberapa minggu. Selama dua minggu, lakukan 12-15 repetisi per set.

Baca juga: Kalistenik, Olahraga Praktis Pembentuk Otot Menggunakan Berat Tubuh

Lalu, untuk dua minggu berikutnya, lakukan 8-10 repetisi; kemudian beralih ke 4-6 repetisi.

Atau, coba subbing bench press untuk banded press-up sesekali. Jadi, kita memang memiliki segalanya untuk diraih, bukan? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com