Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Ungkap Manfaat Suplemen Astaxanthin untuk Kesehatan Jantung

Kompas.com - 10/07/2020, 14:30 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stres oksidatif adalah produksi berlebihan radikal bebas yang menyebabkan peradangan kronis, yang memengaruhi DNA, sel, dan protein dalam tubuh manusia.

Radikal bebas dapat menyebabkan sejumlah penyakit jika tidak dinetralkan oleh antioksidan.

Salah satu masalah kesehatan tersebut adalah potensi kerusakan kesehatan kardiovaskular.

Penelitian terbaru mengidentifikasi stres oksidatif sebagai faktor pemicu risiko gagal jantung.

Hingga saat ini, penelitian dengan target stres oksidatif belum sepenuhnya menunjukkan peningkatan kondisi jantung.

Baca juga: Minum Kopi Rutin Turunkan Risiko Gangguan Irama Jantung, Benarkah?

Berdasarkan ulasan yang diterbitkan pada tahun 2018 oleh European Journal of Heart Failure, suplemen antioksidan bukanlah solusi yang tepat untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Ulasan tersebut lalu menyarankan untuk memperkuat kapasitas antioksidan endogen (radikal bebas yang berasal dari dalam tubuh seperti autoksidasi, oksidasi enzimatik, dan respiratory burst).

Dengan cara itu maka akan membuka jalan yang jauh lebih kuat untuk intervensi terapeutik atau hasil penanganan medis yang sesuai dengan apa yang diinginkan.

Strategi serupa tetapi tidak identik adalah asupan salah satu kandungan karotenoid yang disebut astaxanthin, disebut sebagai “King of Carotenoids".

Sebutan ini muncul karena efek antioksidan astaxanthin mencapai 100 kali lebih tinggi daripada antioksidan lainnya.

Karotenoid diperoleh melalui makanan yang kita makan dan tidak diproduksi oleh tubuh sendiri.

Nah, astaxanthin adalah salah satu karotenoid, yaitu pigmen alami yang menyebabkan tanaman atau hewan memiliki warna merah atau merah muda.

Baca juga: Mengenal Takikardia, Gangguan Irama Jantung yang Diderita Jessica Iskandar

Pigmen ini terdapat pada beberapa jenis alga dan hewan air, seperti salmon, udang, dan lobster.

Semua antioksidan memiliki sifat antioksidan dan pro-oksidatif dalam beberapa kondisi, tetapi astaxanthin murni menghasilkan dampak antioksidan.

Sebuah studi yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Juntendo di Tokyo, Jepang, mengeksplorasi tentang hal ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com