Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Merokok Tetap Berisiko Terkena Kanker Paru, Kok Bisa?

Kompas.com - 10/07/2020, 21:21 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Terobosan perawatan kanker paru-paru

Terlepas dari kesulitan dana, obat-obatan telah membuat kemajuan dalam diagnosis kanker paru-paru dan perawatannya, dan uji genetik hanyalah satu contoh.

"Ada banyak jenis kanker paru-paru," kata Dr. Pennell.

"Pengujian genetik telah membantu para peneliti untuk mengembangkan terapi yang menargetkan jenis sel kanker tertentu."

Terapi berbasis kekebalan, di mana sistem kekebalan tubuh dipersiapkan untuk menyerang tumor, juga membantu pasien dengan kanker paru-paru hidup lebih lama.

Terapi ini telah disetujui untuk mengobati banyak jenis kanker lain.

Pengembangan alat seperti CT scan membantu identifikasi dini kanker paru-paru, yang bisa menyelamatkan puluhan ribu jiwa.

Pemeriksaan melalui screening adalah cara populer lain untuk mengidentifikasi kanker paru-paru pada orang berisiko tinggi di usia 55-77 tahun, dengan harapan dapat menemukan kanker di tahap awal.

Baca juga: Bagaimana Kanker Paru Bermula?

Menurunkan risiko kanker paru-paru

Kendati tidak semua kanker paru-paru dapat dicegah, kita dapat mengambil beberapa langkah untuk menurunkan risiko.

Pertama, berhenti merokok jika kita seorang perokok, karena manfaatnya melampaui perubahan eksternal.

Sebagai contoh, jika kita berhenti merokok selama 10 tahun, risiko kematian akibat kanker paru-paru adalah sekitar setengah dari mereka yang masih menjadi perokok.

Pola makan yang sehat juga penting untuk menjaga berat badan sekaligus mengurangi risiko kanker paru-paru.

Terakhir, kurangi paparan bahan kimia seperti asbes dan radon (gas radioaktif yang diproduksi alami saat uranium, thorium, dan radium terurai di tanah, bebatuan, dan air).

Penelitian kanker paru-paru masih membutuhkan dukungan keuangan dan advokasi, agar dapat menemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut.

"Saya akan mendorong para penyintas, terutama mereka yang tidak pernah merokok, untuk mengadvokasi penelitian kanker paru-paru dan memberi tahu orang bahwa ada kemajuan," kata Dr. Pennell.

"Kita perlu menyampaikan berita tentang betapa pentingnya hal ini bagi semua orang, bukan hanya mereka yang merokok."

Baca juga: Mengapa Tak Semua Perokok Sakit Kanker Paru?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com