Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simaklah, Manfaat Bersepeda yang Mungkin Belum Kamu Sadari

Kompas.com - 13/07/2020, 11:05 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kegiatan bersepeda memang sedang menjadi tren yang membesar luar biasa  di Indonesia saat ini.

Mulai dari mereka yang ingin menjadikan sepeda sebagai alat olahraga, menjadikannya sebagai alat transportasi, hingga mereka yang hanya termakan tren, semua bercampur menjadi satu. 

Namun, di atas semua itu ada banyak manfaat sepeda, yang mungkin beberapa di antaranya belum kita sadari.

Baca juga: Bersepeda dalam Kondisi Perut Kosong, Efektif Turunkan Berat Badan?

Pegiat sepeda yang juga musisi dan bintang film Nugie, memberi kasaksiannya kepada Kompas.com dalam sebuah perbincangan di akhir pekan lalu.

Pertama, Nugie yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sejak tahun 2009 merasa sepeda dapat mendatangkan manfaat finansial.

"Naik sepeda irit, bisa irit banget sebagai transportasi. Saya alami sendiri, uang cash saya enggak kepake. Bawa minum sendiri. sampai di lokasi dapat konsumsi," kata dia.

"Uang yang biasanya saya pake untuk kendaraan dan transportasi umum (utuh). Peghematannya signifikan nyampe 20-30 persen."

Baca juga: Berbagai Manfaat Bersepeda, Selain Sehat Juga Bikin Gembira

"Karena biaya mobil bukan cuma bensin, perawatan, parkir, tol. Belum masalah waktu yang enggak bisa dibeli," tegas dia.

Lalu, dari sisi kesehatan, Nugie merasa kebugarannya sebagai seorang penikmat rokok dan kopi, masih tergolong bagus.

"Hasil check up saya bagus," kata pria 48 tahun ini.

Menurut Nugie, secara filisofis dan biologis manusia harus bergerak.

"Dengan bergerak kita mengaktifkan sel-sel kita untuk meregenerasi, terbuang lewat keringat, oksigen yang kita hirup kita keluarkan."

"Walaupun terpapar matahati, asap kendaraan, debu, saya bersyukur," sebut dia.

"Kalau kendaraan yang bergerak kaki, mata, tangan dikit. Kalo sepeda mata ke mana-mana, tangan ke mana-mana, tangan kuat megang, kaki kayuh, otak harus punya kepekaan, terjawab semua," tegas Nugie.

Baca juga: Cerita Ganjar Pranowo Pingsan Karena Salah Teknik Bersepeda

Di sisi lain, sepeda pun bisa menjadi alat untuk melatih fokus, dan sarana kontemplasi.

"Sepeda itu kan kayak ngukur diri. Gue cape nih, gue kuat gak ya, kita kayak menakar diri dengan tarik napas."

"Gila tanjakannya, turun enggak ya. Jangan turun, gengsi banget. Itu ngomong sendiri gak ada orang lain," sebut Nugie.

"Ternyata bisa, ayo semangat. Kebahagiaan yang tidak bisa dikatakan," sambungnya.

Kendati demikian Nugie mengimbau para pesepeda -khususnya yang baru mulai, untuk tak memaksakan diri, dan peka menakar diri.

"Yang pasti jangan ngoyo, sinyal seperti kesulitan bernapas hingga sesak napas, jangan dipaksain," sebut dia.

Baca juga: Bersepeda dan Olahraga Terbukti Membantu Meningkatkan Kualitas Tidur

Sebelum benar-benar hijrah menjadikan sepeda sebagai alat transportasi di tahun 2009, Nugie sudah pernah mengikuti acara touring bersepeda Yogyakarta-Jakarta, tahun 2007.

"Saya masih punya waktu sepedahan. Ada anak yang ikut sepedahan menganggap (enteng), ngebut di awal. Gak nyampe 2-3 kilo, muntah-muntah."

"Berarti (dia) belum ada kesiapan badan menerima beban. Sepeda harus dimulai dengan pelan, kalo udah siap baru ngebut. Itu kaya pelajaran hidup," tandas Nugie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com