Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Anak Remaja yang Suka Begadang Berisiko Terserang Asma

Kompas.com - 13/07/2020, 11:33 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para orangtua agaknya perlu lebih memerhatikan waktu tidur anak remaja mereka.

Sebab, penelitian terbaru memperkuat betapa pentingnya waktu tidur bagi remaja.

Para peneliti telah menemukan, remaja yang lebih suka begadang dan bangun siang hari lebih mungkin menderita asma dan alergi dibandingkan mereka yang tidur lebih awal.

Baca juga: 5 Masalah Tidur pada Anak dan Cara Mengatasinya

Gejala asma diketahui sangat terkait dengan waktu internal tubuh, namun penelitian yang diterbitkan dalam ERJ Open Research ini mengamati bagaimana waktu tidur individu memengaruhi risiko asma pada remaja.

Menurut para peneliti, studi ini memperkuat pentingnya waktu tidur untuk remaja dan membuka saluran penelitian baru tentang bagaimana tidur memengaruhi kesehatan pernapasan mereka.

"Tidur dan 'hormon tidur' melatonin diketahui memengaruhi asma, jadi kami ingin melihat apakah preferensi remaja untuk begadang atau tidur lebih awal punya keterlibatan dalam risiko asma mereka."

Begitu kata Subhabrata Moitra, peneliti dari University of Alberta, kanada.

Studi ini melibatkan 1.684 remaja yang tinggal di Bengal Barat, India, berusia 13-14 tahun, yang mengambil bagian dalam studi "Prevalence and Risk Factors of Asthma and Allergy-Related Diseases among Adolescents."

Setiap peserta ditanya tentang mengi (bunyi napas yang terdengar tinggi), asma, atau gejala rinitis alergi (peradangan pada rongga hidung akibat reaksi alergi) seperti pilek dan bersin.

Peserta diberi serangkaian pertanyaan seperti jam berapa mereka cenderung merasa lelah, kapan mereka memilih untuk bangun, dan bagaimana lelah yang mereka rasakan di pagi hari.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Sulit Tidur di Malam Hari

Para peneliti membandingkan gejala remaja dengan preferensi tidur mereka, mempertimbangkan faktor lain yang diketahui memengaruhi asma dan alergi, seperti daerah tinggal peserta dan apakah ada anggota keluarga mereka yang merokok.

Peneliti menemukan, kemungkinan remaja menderita asma adalah tiga kali lebih tinggi pada mereka yang lebih sering begadang dibandingkan mereka yang tidur lebih awal.

Di samping itu, peneliti juga mengungkap risiko rinitis alergi dua kali lebih tinggi pada remaja yang tidur larut malam dibandingkan mereka yang lebih awal tidur.

"Hasil kami menunjukkan ada hubungan antara waktu tidur, asma, dan alergi pada remaja," kata Moitra.

"Kami tidak dapat memastikan begadang menyebabkan asma, tetapi kami tahu hormon tidur melatonin sering tidak selaras pada orang yang tidur larut dan itu dapat memengaruhi respons alergi remaja."


Baca juga: Gejala Sesak Napas Penderita Asma dan Covid-19, Apa Bedanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com