KOMPAS.com - Para orangtua agaknya perlu lebih memerhatikan waktu tidur anak remaja mereka.
Sebab, penelitian terbaru memperkuat betapa pentingnya waktu tidur bagi remaja.
Para peneliti telah menemukan, remaja yang lebih suka begadang dan bangun siang hari lebih mungkin menderita asma dan alergi dibandingkan mereka yang tidur lebih awal.
Baca juga: 5 Masalah Tidur pada Anak dan Cara Mengatasinya
Gejala asma diketahui sangat terkait dengan waktu internal tubuh, namun penelitian yang diterbitkan dalam ERJ Open Research ini mengamati bagaimana waktu tidur individu memengaruhi risiko asma pada remaja.
Menurut para peneliti, studi ini memperkuat pentingnya waktu tidur untuk remaja dan membuka saluran penelitian baru tentang bagaimana tidur memengaruhi kesehatan pernapasan mereka.
"Tidur dan 'hormon tidur' melatonin diketahui memengaruhi asma, jadi kami ingin melihat apakah preferensi remaja untuk begadang atau tidur lebih awal punya keterlibatan dalam risiko asma mereka."
Begitu kata Subhabrata Moitra, peneliti dari University of Alberta, kanada.
Studi ini melibatkan 1.684 remaja yang tinggal di Bengal Barat, India, berusia 13-14 tahun, yang mengambil bagian dalam studi "Prevalence and Risk Factors of Asthma and Allergy-Related Diseases among Adolescents."
Setiap peserta ditanya tentang mengi (bunyi napas yang terdengar tinggi), asma, atau gejala rinitis alergi (peradangan pada rongga hidung akibat reaksi alergi) seperti pilek dan bersin.
Peserta diberi serangkaian pertanyaan seperti jam berapa mereka cenderung merasa lelah, kapan mereka memilih untuk bangun, dan bagaimana lelah yang mereka rasakan di pagi hari.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Sulit Tidur di Malam Hari
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.